RADARINDO.co.id – Medan : Marisa sosok wanita yang ramah dan mudah senyum pada semua orang tapi bukan berarti ia mudah jatuh cinta dengan pria lain.
Sebagai istri orang terpandang, orang-orang di sekelilingnya pun tahu batasan-batasanya. Jangan kan untuk masuk dalam kamarnya, untuk mendekati saja harus berfikir seribu kali. Sebelum penyesalan itu datang.
Wanita memiliki wajah cantik dan berkulit putih yang gemar mengkoleksi parfum, baju, tas dan sepatu mewah dari luar negeri itu hidup serba berkecukupan.
Marisa sungguh beruntung memiliki suami Joni sebagai seorang Direktur diperusahaan terkenal. Memilki jarangan bisnis dan kolega tingkat menengah keatas.
Baca Juga :Cinta “Dor Dar” Asmara pun Bubar
Mahligai rumah tangga yang mereka bangun sukses dengan finansial tidak hanya cukup tapi sudah lebih untuk bisa mewariskan gono-gini pada anak dan cucu.
Sayangnya, mahligai rumah tangga yang mereka bina tidak berjalan mulus. Uang banyak rumah dan mobil mewah yang mereka miliki tidak menjamin hidup bahagia.
Keretakan kecil mulai dirasakan diatas perahu yang mereka tumpangi. Marisa sendiri sulit mencari teman untuk curhat yang sedang dialami karena sangat pribadi.
Dewi Noer, bukan nama sebenarnya, merupakan teman baik Marisa sekaligus teman seangkatan ketika dibangku SMP.
Kesepian Marisa dirasakan selama bertahun-tahun, namun selalu ditutup rapi agar keluarga dan publik tidak mengetahui.
Hidup bagaikan seekor burung merak yang hidup disangkar emas. Meski semua serba berkecukupan tapi tidak bisa bebas seperti sebagian kaum ibu-ibu lainya.
Lambat-laun, Marisa menyadari urusan kasur, dapur dan sumur semakin membuat ia tertekan bathin, seakan tak dibutuhkan.
Sebagai manusia normal ia masih menaruh harapan besar agar sang suami bisa dan mampu memberi perhatian lahir dan bathin.
Dewi Noer yang mendengar curhatan Marisa hanya bisa diam tidak berani memberi solusi. Sebagai teman dekatnya ia juga sudah kenal baik dengan Joni dan anak-anaknya.
Menurut Marisa, Joni yang sekarang bukan Joni yang dulu lagi. Ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk urusan perusahaan dari pagi hingga malam sampai pagi lagi, demikian seterusnya.
Kemontokan tubuh Marisa seakan tidak mampu memberi kehangatan lagi, padahal ia merasa masih energik dan siap dibolak-balik seperti martabak telor, dari atas ke bawah dan sebaliknya.
Teman-teman dekatnya Marisa sering memuji dan mengagumi keindahan dan kemontokan tubuhnya. Tidak hanya mulus tapi seakan memiliki magnit yang dahsyat bisa mengundang gairahkan mata laki-laki.
Ibarat makanan lezat yang terhidang diatas meja. Namun jarang di cicipi yang berujung basih dan mubazir.
Ia jadi teringat ketika malam bersama pernikahan dengan Joni. Ia sosok pria yang tangguh dan pandai menyenangkan istri. Meski ekonomi masih tergolong pas-pasan.
Kebutuhan bathin Marisa tidak pernah terabaikan. Bahkan nyaris klepek-klepek setiap malam. Marisa harus meladeni permintaan suami diatas ranjang hingga 3 kali setiap malam.
Dahsyatnya lagi, Joni pernah minta jatah hingga 5 kali sehari tatkala liburan di luar kota. Namun tidak pernah ada percekcokan apalagi dor-dar.
Awal Januari 2021, Marisa mendapat kabar miring kalau suaminya Joni telah memiliki Wanita Idaman Lain (WIL) diluar kantor.
Kehancuran hati Marisa saat itu sungguh hancur. Ibarat kaca tertimpa batu hancurnya berkeping-keping. Ia mengira suaminya sosok pria laksana bulan yang indah bisa memberi kehangatan hingga pagi. Ternyata ia bagaikan bintang yang redup.
Pertengkaran demi pertengkaran nyaris setiap hari terjadi di kamar tidur mereka. Namun tidak sampai ke telinga buah hatinya.
Dewi Noer sahabat karib Marisa dan juga sangat akrab dengan suaminya. Bahkan Marisa dan Joni telah menganggap Dewi Noer sebagai adik angkatnya.
Keluh kesah Marisa selalu dikunci rapat-rapat jangan sampai bocor kepada siapa pun termasuk kepada empat anak Marisa.
Sampai suatu hari, pesta reuni mereka dibangku SMP memberi kesan indah bagi Marisa. Wanita berparas cantik ini diam-diam mengagumi suara emas Riko, bukan nama sebenarnya.
Pertemuan Marisa dengan Riko masih terbilang hitungan bebera jam saja. Itu pun berkat jasa Dewi Noer yang mengenalkan seminggu sebelum acara reuni diadakan.
Kondisi rumah Dewi Noer tergolong mewah, selain memiliki beberapa kamar besar. Rumah gedung yang mempunyai taman mini dan kolam ikan hias dibelakang rumahnya.
Riko tidak hanya memiliki suara merdu. Pria berumur 29 tahun yang bekerja di salah satu BUMN menaruh hati kepada wanita yang sudah bersuami dan memiliki empat orang anak.
Kekaguman Riko pada wanita yang ia panggil tante Marisa nyaris patah arang setelah mengetahui Marisa ternyata istri seorang Direktur Utama perusahaan terkenal.
Suasana reuni saat itu benar-benar memberikan suasana riang dan penuh keakraban. Bahkan duet Riko dan Marisa membawa tembang kenangan manis.
Mengakhiri tembang itu, Marisa sempat mengucapkan terima kasih hingga beberapa kali. Sembari ia membisikan ke telingan Riko, “Terima kasih cinta, I Love You”.
Baca Juga : Acara Pisah Sambut Kapolres Kampar Berlangsung Penuh Khidmat
Hingga acara usai tembang lagu yang dilantunkan Riko nyaris membuat tante Marisa tersenyum dan melahirkan benih-benih cinta lokasi.
Pesta bubar, ternyata tiket pesawat yang dipesan tante Marisa terpaksa di tunda waktu. Dengan izin suami ia harus balik besok pagi pukul 06.00 Wib.
Hingga pesta bubar, hanya Marisa dan Riko serta beberapa temannya saja serta Dewi Noer yang tampak asyik ngobrol diiringi tawa dan canda riang.
Rumah sahabat Marisa menjadi saksi bisu pertama kali kedua insan ini memadu kasih sayang. Simak kisah edisi berikutnya. (KRO/RD/TIM PELANGI)