RADARINDO.co.id-Medan:
Pemko Medan melalui Dinas Pariwisata Kota Medan sangat mendukung pengelolaan kawasan hutan mangrove yang berlokasi di Jalan Pulau Sicanang, Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan menjadi Ekowisata Manggrove.
Selain melestarikan hutan mangrove yang berfungsi mencegah terjadinya abrasi, kehadiran ekowisata mangrove yang dibangun mulai sejak tahun 2015 itu kini menjadi salah satu destinasi wisata alam andalan yang ada di Kota Medan.
“Dengan dukungan yang diberikan, insya Allah Ekowisata Manggrove Sicanang menjadi salah satu destinasi wisata alam yang diandalkan di Kota Medan. Untuk mewujudkan hal itu, saya mengajak seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemko Medan mendukung pengelolaan tersebut,” kata Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Akhyar Nasution diwakili Kadis Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono ketika menghadiri kegiatan Penanaman Mangrove di Kelurahan Sicanang, Selasa (11/8).
Di acara yang turut dihadiri Kadis Lingkungan Hidup Sumut Binsar Situmorang, Program Director Yagasu, Melinda Suriani Harefa, serta segenap pegiat lingkungan hidup di Medan, Agus menambahkan, pengelolaan hutan mangrove yang dilakukan Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), juga untuk melestarikan lingkungan hidup sekaligus untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar.
Sebagai bentuk dukungan, jelas Agus, berbagai kegiatan telah dilakukan Pemko Medan untuk mendukung pengelolaan Ekowosata Mangrove Sicanang. Dikatakan, Pemko Medan memandang penting upaya-upaya pelestarian sekaligus memberdayakan hutan mangrove di kawasan pinggiran Medan bagian Utara tersebut.
Selain menggelar Festival Hutan Magrove, Agus mengungkapkan, Pemko Medan juga telah memperkenalkan kawasan Ekowisata Manggrove yang memiliki luas sekitar 450 hektar kepada operator biro perjalanan se-ASEAN.
“Dukungan ini sebagai bentuk tanggung jawab Pemko Medan dalam upaya mendukung pelestarian dan penyelamatan hutan mangrove,” ungkapnya.
Selanjutnya, Agus pun berharap, bila memungkinkan perlu juga diusulkan Ekowisata Mangrove Sicanang dapat dijadikan kawasan konservasi. Terkait itu, Agus pun mengajak Pemerintah Provinsi Sumut ukut mendukung pengusulan tersebut. Dengan demikian kawasan Ekowisata Mangrove Sicanang tidak dapat tersentuh apapun, terkecuali semata melakukan pengelolaan dan pelestarian, termasuk seluruh ekosistem yang ada di dalamnya.
Sebelumnya, Program Director Yagasu Meilinda Suriani Harefa, menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya atas dukungan dari Pemprovsu maupun Pemko Medan dalam pengembangan hutan mangrove menjadi ekowisata. Dikatakannya, baik Yagasu dan Pokdarwis tentunya tidak dapat bekerja dukungan dari pemerintah, termasuk masyarakat.
Sejak dimulai tahun 2015, jelas Meilinda, pengembangan kawasan hutan mangrove menjadi Ekowisata Mangrove Sicanang mulai membuahkan hasil. Dipaparkannya, jumlah pengunjung yang datang saat ini setiap minggunya mencapai 500-700 orang. (KRO/RD/Wsp)