RADARINDO.co.id-Jawa Barat:
Menyalurkan kebutuhan biologis bagi setiap pasangan adalah wajar. Justru belanja dapur dan belanja asmara harus seimbang, agar mahligai rumah tangga bahagia.
Harta belum tentu bisa memberikan kebahagiaan kalau kebutuhan biologis tokcer. Bahkan salah salah suami istri bisa berujung KDRT.
Kisah ini yang dialami Bonar, 47 tahun, bukan nama sebenarnya, yang berujung cecok besar dengan sang istrinya, Ida, 40 tahun, bukan nama sebenarnya.
Usut punya usut penyebab pertenggaran bahkan berujung hingga berdarah lantaran kemaluan suami “loyo” saat akan melakukan hubungan badan. Bonar tak menyangkah senjata pamungkasnya lemas alias loyo. Padahal kedua sua i istri ini sudah melepas semua pakai dalam. Tempat tidur menjadi saksi bisu. Pemanasan sudah dimulai dari daerah sensitif pun telah dilakukan Bonar. Keheningan malam tanpa suara tanpa kata, sang istri Ida dengan lemah lembut membalasan serangan Bona. Berkali kali Bonar membolak balikan tubuh istri yang berwajah cantik dan berkulit putih mulus.
Malam yang dibayangkan bakal terjadi pertarungan berlangsung seru dengan indah, dapat berubah menjadi petaka. Bonar yang menyadari senjata pamungkasnya tak mampu menjadi perkasa seperti kokohnya tugu monas itu, juga dirasakan sang istri.
Mulanya Ida hanya menduga kalau Bonar dalam kondisi capek atau sedang banyak fikiran, sehingga membuat rudal sang suami loyo.
Ia mulai tak membalas serangan sang suami, bahkan memipih diam saja. Apalagi kencan yang mereka lakukan sudah beberapa menit tapi rudal Bona belum masuk “goa hitam” milik sang istri.
Hal ini yang membuat Bonar hilang kesabaran, marah dan malu karena kemaluannya loyo tidak bisa ereksi.
Sang istri wanita kelahiran kota Bogor, Jawa Barat, malah menjadi korban penganiayaan oleh suaminya sendiri. Sang suami geram karena kemaluannya tidak berfungsi sebagaimana mestinya ketika hendak bercinta.
Suami istri warga Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akhirnya ribut besar sehingga mengundang perhatian warga, Kamis (11/6/2020) dini hari. Akhirnya warga pun mengetahui, peristiwa bermula ketika sang suami hendak bercinta dengan istrinya. Namun, niatnya tersebut gagal lantaran kemaluan sang suami ‘loyo’ hingga gagal ereksi. Diduga karena sang suami kesal, dia melampiaskan amarahnya kepada sang istri. Ia pun melakulan penganiayaan dengan menggunakan sebilah pisau hingga sang istri mengalami sejumlah luka di bagian tubuhnya.
Kejadian ini membuat geger warga sekampung tempat mereka tinggal. Sang istri diselamatkan warga dan melaporkan ke kantor polisi sekitar setelah berhasil kabur keluar kamar dan berlari ke luar rumah menghindari amukan sang suami. Setelah kejadian tersebut, warga melaporkan kejadian tersebut kepada aparatur setempat.
Kapolsek Citeureup AKP Ricky Wowor membenarkan kejadian yang menimpa pasangan suami istri tersebut. “Benar, dan sudah kita ambil tindakan pengamanan,” kata AKP Ricky Wowor saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Kamis (11/6/2020) malam.
Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) setempat, Dewi, menjelaskan saat kejadian, saat sang suami mengamuk sambil mengarahkan sebilah pisau ke arah istrinya. Ia menyayat beberapa bagian tubuh istrinya, ujar Dewi.
Kini kasusnya diselesaikan secara kekeluargaan. Kedua belah pihak dipertemukan untuk melakukan mediasi terkait dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang terjadi tersebut.
Kasusnya diselesaikan secara kekeluargaan. Setiap keluarga tidak jarang mengalami kasus serupa, untuk itu tidak perlu dibesar besarkan, kata Kapolsek Citeureup AKP Ricky.
Keluarga korban pun tidak membuat laporan polisi atas kejadian tersebut. Meski demikian, kata dia, pihaknya tetap melakukan penyelidikan untuk mengetahui motif sang suami menganiaya istrinya tersebut. Beberapa saksi warga setempat mendukung pernyataan Kapolsek Citeureup, agar dicari solusi secara kekeluargaan. (KRO/RD/Trbn)