RADARINDO.co.id-Labusel: Kedua anggota DPRD Labusel nyaris berantam, sempat saling dorong mendorong badan saja, tapi tidak sempat pegang kuping.
Marwah lembaga wakil rakyat atau DPRD Labusel kembali mempertontonkan sikap yang kurang terpuji. Keributan dua elit politik yang sempat mendapat respon kurang simpatik ini terjadi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) tentang dana CSR yang akan diajukan menjadi Perda, Kamis (08/07/2021) sekira pukul 11.00 Wib.
Baca juga : Kelompok Tani Rusak Kebun Sawit PTPN IV Terancam Pidana
Peristiwa seperti ini bukan kali ini saja namun sebelumnya sudah sering terjadi di lembaga yang terhormat ini kerap terjadi keributan banting banting meja dan gelas, pro dan kontra sering terjadi.
Pantauan dilapangan, salah seorang unsur pimpinan DPRD Labusel berisial HZ berbeda pendapat dengan anggota DPRD berinisial AW.
Keributan itu pun terjadi saat berjalan RDP hari ke 2 sehingga sempat terjadi dorong dorongan kedua belah pihak nyaris terjadi bagu hantam di ruang Rapat yang di saksi di depan para pimpinan Perusahaan dan Para Pimpinan OPD.
Suasana ruang rapat sempat ribut karena pertenggaran kedua anggota DPRD, menjadi tontonan gratis. Anehnya, suara keras dan saling dorong saja terjadi.
Tiba tiba salah seorang pria yang tidak diketahui identitasnya di dalam gedung berteriak keras, “Woi, kalau berani pegang kuping lah, jangan cuma cakap aja”, ujarnya singkat yang sempat mengungdang tawa tamu di ruangan.
Beruntung pertengkaran tersebut tidak sempat baku hantam beberapa anggota dewan yang lain langsung sempat melerai 2 elit politik Labusel.
Sementara itu, Munawir Sajali Ritonga, ketua DPD KNPI Labusel membenarkan insident tersebut, “Ketika itu kami ikut di dalam rapat, kami dari KNPI yang meminta kepada anggota DPRD agar CSR untuk di agenda kan di RDP kan,” terangnya.
Ketua Badan Kehormatan Dewan Labusel, Ayu Safitri mengatakan sangat menyesal adanya insident yang terjadi baru ini dalam Rapat CSR.
Baca juga : Empat Unit Mesin Judi Dingdong Diamankan Polsekta Medan Labuhan
“Kami dari anggota BKD dalam waktu dekat ini segera melakukan langka – langka untuk menuntaskan perrmasalahan ini secara internal,” tegasnya.
Disela sela itu dikonfirmasi pendapat bung Fery Andhika Dalimunthe Skom, MM (Ketua DPRD Periode 2009 – 2014) mengatakan, harapan saya, marwah DPRD harus segera dibenahi bersama agar rakyat bisa empati kembali.
Sementara itu, Ketua DPRD Edy Parapat, tidak mau memberikan tanggapan terkait insident keributan tersebut.
(KRO/RDR/NST)