AS Tuding Tiongkok Tahan Data Corona untuk Buat Vaksin

81 views

RADARINDO.co.id : Tiongkok dituding menahan data awal infeksi virus corona karena ingin memenangkan persaingan komersial untuk membuat vaksin. Tuduhan tersebut disampaikan Penasihat Gedung Putih Peter Navarro, Senin lalu.

Saat ini, Amerika Serikat (AS), merupakan negara yang paling parah terdampak pandemi corona menurut statistik resmi. AS telah berulang kali meminta Beijing untuk berbagi data awal mengenai wabah tersebut, yang dimulai di Wuhan, Tiongkok.

“Salah satu alasan mengapa mereka mungkin tidak membiarkan kami masuk dan memberi kami data tentang virus ini lebih awal, adalah mereka bersaing untuk membuat vaksin. Dan mereka berpikir ini hanya perlombaan bisnis yang kompetitif, itu adalah peluang bisnis sehingga mereka dapat menjual vaksin ke dunia,” kata Navarro kepada Fox Business Network.

Ia mengatakan, Departemen Kesehatan dan Pelayanan Kemanusiaan (HHS) Amerika Serikat telah memulai kerjasama dengan sejumlah perusahaan. Trump telah menunjuk Navarro, seorang kritikus keras Tiongkok, untuk menangani masalah jalur pasokan yang berkaitan dengan pandemi virus corona.


Saat ini tidak ada perawatan atau vaksin yang disetujui untuk Covid-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus yang telah membunuh lebih dari 165.854 orang secara global, dengan lebih dari 2,41 juta orang terinfeksi tersebut.

Amerika Serikat memiliki lebih dari 760.000 infeksi virus corona yang dikonfirmasi dan lebih dari 41.100 kematian. Pemerintah AS telah menghentikan kesepakatan dengan Johnson & Johnson dan Moderna Inc dan mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan setidaknya dua perusahaan lain untuk mempersiapkan mereka untuk memproduksi sejumlah besar vaksin corona bahkan sebelum vaksin yang aman dan efektif tersedia.

Sebagian besar pejabat kesehatan masyarakat mengatakan tidak ada vaksin yang diperkirakan siap digunakan hingga setidaknya 2021. Oleh karena itu masih harus diuji secara luas pada manusia sebelum diberikan untuk mencegah infeksi. (KRO/RD/ANS)