RADARINDO.co.id – Medan : Ada saja modus yang dilakukan oknum-oknum tak bertanggungjawab untuk meraup sejumlah uang dari para korbannya. Diantaranya menampilkan fhoto profil yang bukan dirinya di akun WhatsApp (WA) untuk mengelabui dan menjebak korban-korbannya.
Seperti yang dialami seorang pria berinisial LF warga Kota Medan. Kepada RADARINDO.co.id, Senin (24/2/2025), LF mengaku nyaris menjadi korban penipuan seseorang yang mengaku bernama Siddik.
Baca juga: Dianggap Nyalahi Hukum, Pagar di Kawasan Hutan Lindung Dibongkar
Dimana, Siddik mengaku sebagai pegawai di Kanwil Bulog Sumut Jalan Gatot Subroto, Kota Medan. Untuk meyakinkan korbannya, Siddik menampilkan fhoto logo Bulog di profil WA nya. Menurut LF, pelaku tidak mau mengangkat selulernya saat ditelepon. Siddik hanya mau komunikasi via chat.
Kepada LF, Siddik mengaku mampu melayani order beras jenis SPHP minimal 600 karung ukuran 5 kg. Namun dengan syarat, 400 karung dibayar terlebih dahulu via transfer ke rekeningnya. Sedangkan 200 karung sisanya, dibayarkan seminggu kemudian.
Merasa tertarik, LF pun mendatangi Kanwil Bulog Jalan Gatot Subroto, Medan. Setibanya di Kanwil Bulog, LF kemudian menghubungi Siddik, untuk memberitahu kalau dirinya telah berada di Kanwil Bulog. “Namun, Siddik tidak mau mengangkat telepon dari saya. Ketika saya chat, pelaku juga tidak mau membalas,” ungkap LF di Medan.
Lantaran tidak ada tanggapan dari pelaku, LF memutuskan bertanya kepada security yang bertugas di Kanwil Bulog Sumut. Betapa terkejutnya LF mendapat penjelasan dari security yang mengatakan bahwa tidak ada pegawai Kanwil Bulog bernama Siddik.
Menurut security, oknum tersebut merupakan komplotan sindikat penipuan yang mengatasnamakan Kanwil Bulog Sumut. Pasalnya, hal serupa kerap terjadi. Bahkan menurut security bernama Heru itu, sudah ada beberapa korban, terutama dari Medan, Tanah Karo, dan Aceh, yang telah mentransfer sejumlah uang kepada pelaku.
Baca juga: Ketua DPD IPK Labuhanbatu Lantik PAC Panai Hulu Periode 2025-2030
Dari peristiwa tersebut, dihimbau kepada masyarakat luas untuk tidak terpedaya dengan modus-modus yang dilakukan oknum-oknum tak bertanggungjawab. Lebih baik diselidiki terlebih dahulu sebelum melakukan transfer uang, sehingga tidak terjebak. (KRO/RD/Lifanan)
