RADARINDO.co.id – Jakarta : Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyebutkan, terdapat manipulasi data terkait penduduk miskin yang dilakukan beberapa daerah.
“Lagi-lagi, ini soal data kalau terkait sistem perlindungan sosial,” katanya dalam sambutan Rakorbangpus 2020 secara virtual di Jakarta, dilansir dari Republika, Rabu (13/5).
Suharso mengatakan, banyak pemerintah daerah yang tidak menyampaikan secara jujur terkait datajumlah penduduk miskin di daerahnya karena ingin dianggap telah sukses menurunkan tingkat kemiskinan.
“Soal data terkait sistem perlindungan sosial banyak daerah ketika ditanya jumlah orang miskinnya karena ingin daerahnya dicatat telah sukses menurunkan jumlah orang miskin maka jumlah itu dikurangi,” katanya.
Suharso menuturkan, ketika pemerintah pusat ingin membagikan bantuan sosial (bansos), secara tiba-tiba pemerintah daerah mengatakan jumlah penduduk miskinnya bertambah. “Ketika ada pembagian bansos daerah mengatakan jumlah orang miskin itu bertambah. Itu bukan hanya dalam masa pandemi ini sebelumnya juga terjadi,” ujarnya.
Padahal menurut Suharso, akurasi dan kelengkapan data terkait jumlah penduduk miskin sangat penting dalam menentukan langkah dan kebijakan pemerintah. “Akurasi dan kelengkapan data kemudian memperbarui data itu sedemikian rupa itu menjadi penting,” tegasnya.
Oleh sebab itu, Suharso meminta agar data mengenai jumlah penduduk miskin dapat terus diperbaharui dan menjadi perhatian utama oleh setiap pemerintah daerah agar dapat disesuaikan dengan penyaluran bansos.
Suharso juga berharap, pemerintah pusat maupun daerah dapat berkoordinasi dengan baik dalam menghadapi berbagai macam persoalan terutama terkait data jumlah penduduk miskin. (KRO/RD/RPBLK)