RADARINDO.co.id – SUKOHARJO : SM, membantah telah mengusir tiga perawat RSUD Bung Karno (RSBK) Solo dari tempat kos miliknya di Grogol. Namun, wanita yang berprofesi sebagai bidan itu membenarkan jika dirinya meminta tiga perawat itu pindah. Permintaan itu dia sampaikan melalui pesan WhatsApp.
“Dengan berat hati kami mohon mbak-mbak pindah ke tempat yang lebih aman, untuk keamanan bersama. Dan balasannya, ‘ya bu, nggak apa-apa, nanti barangnya kami ambil’. Tidak ada pemaksaan,” kata SM di kantor Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Selasa (28/4) dikutip dari detikcom.
SM mengaku memiliki dasar untuk meminta ketiga perawat pindah. Terutama bahwa suami SM mengalami gangguan kesehatan yang menuntut tidak boleh stres. “Kondisi suami saya mengalami sakit sejak tahun lalu, dan kondisinya ngedrop jika mengalami stres,” terangnya.
SM menyebut, ketakutan suaminya juga beralasan, salah satunya terkait alasan para perawat itu tinggal di indekos milik mereka. Dia lalu menceritakan salah seorang perawat berinisial I yang sudah delapan bulan tinggal disana. Kemudian pada 22 April menyusul perawat berinisial R, lalu disusul perawat S yang belum sempat menempati kamarnya.
R ingin tinggal di kos beralasan rumahnya berada di Boyolali. Dia takut jika saat pulang malam menjadi korban kejahatan. “Tapi saat dimintai identitas, ternyata rumahnya mbak R hanya di Panularan, Laweyan. Itu membuat kami tanda tanya. Kok ngekos? Itu saya dengan bapak hanya bertanya-tanya,” ujarnya.
Kekhawatiran selanjutnya berawal dari adanya informasi bahwa RSBK sudah tidak lagi membuka pelayanan reguler. RSBK kini hanya melayani pasien Covid-19.
“Suami saya tahu itu dan membuat panik. Saya diminta mengimbau teman-teman perawat untuk pindah ke tempat yang lebih aman. Saya berikan WA, tidak ada paksaan, tidak ada pengusiran, kami sudah bicara baik-baik,” jelasnya.
SM mengaku paham bagaimana perawat telah melakukan prosedur, tetapi dia tetap tidak bisa menenangkan suaminya. Karena alasan kesehatan, SM akhirnya berat hati meminta mereka pergi. “Terlepas dari profesi saya sebagai bidan, saya juga adalah seorang istri,” cetus Siti.
Akhirnya para perawat tersebut mengemasi barang-barang mereka dan dibawa ke tempat tinggal sementara di RSBK. Mereka dijemput dengan ambulans dan sebuah mobil lain. (KRO/RD/Dtk)