RADARINDO.co.id – Jakarta : Seorang oknum pegawai pajak bernama Bursok Anthony Marlon terbang ke Jakarta memenuhi panggilan Dirjen Pajak. Pria yang menjabat sebagai Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Kanwil DJP Sumatera Utara II itu mendadak viral setelah mendesak Sri Mulyani mundur dari jabatannya.
Baca juga : Polda Riau Gelar Operasi dan Pembinaan di Polres Pelelawan
Bursok Anthony Marlon sangat berani dengan terbuka meminta Sri Mulyani mundur dari jabatan sebagai Menteri Keuangan (Menkeu). Permintaan dengan tegas yang dilakukan oleh oknum pegawai pajak itu karena adanya pengaduan tentang kerugian negara hingga triliunan rupiah pada dua tahun lalu.
Bursok Anthony Marlon menganggap, kasus yang besar itu telah terabaikan, sementara masalah oknum pegawai pajak Rafael Alun Trisambodo dibesar-besarkan.
Melansir medaninsider, Selasa (07/3/2023), Bursok Anthony Marlon dipanggil menghadap unit kepatuhan Internal DJP untuk menjelaskan pengabdiannya.
Pengaduan Bursok Anthony yang viral adalah terkait dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh perusahaan bodong bernama PT Antares Payment Method (aplikasi Capital.com) dan PT Beta Akses Vouchers (aplikasi OctaFX) yang melibatkan 8 bank di Indonesia.
Adapun bank yang terlibat yaitu bank CIMB Niaga, Maybank Indonesia, BNI, bank Mandiri, BRI, bank Permata bank Sahabat Sampoerna dan bank Sinarmas.
Diungkapkan Bursok Anthony Marlon bahwa DJP sempat kesulitan mengungkapkan identitas perusahaan bodong yang diadukan
“Tadi pagi saya sudah memberikan keterangan, ternyata pengaduan saya belum dilimpahkan ke OJK. Pengaduannya masih ada di DJP, karena DJP ternyata mengaku sangat kesulitan mencari oknum PT bodong ini. Dia menanyakan kira-kira seperti apa kalau menurut saya,” kata Bursok Anthony Marlon.
Baca juga : Proyek Lampu Jalan Senilai Rp 25 Miliar Terkesan Mubazir
Menurutnya, untuk mengungkap perusahaan bodong tersebut tidak sulit. Tergantung dari Menkeu Sri Mulyani. Karena Sri Mulyani bisa berkomunikasi langsung kepada 8 bank yang dimaksud untuk mengungkapkan perusahaan bodong itu.
“Rahasia bank itu bisa dibuka kalau ada surat dari Bu Menteri Keuangan yang ditujukan ke bank-bank yang saya laporkan untuk dibuka. PT bodong ini siapa oknumnya sebenarnya, KTP siapa yang dipakai oleh PT bodong ini untuk membuat rekening virtual di bank-bank tersebut,” tuturnya.
Dari 8 bank tersebut, pastinya akan terungkap oknum yang telah didukung ada dalam permainan itu. Bahkan bank tersebut juga bisa terlibat. “Di situ lah ketahuan oknumnya siapa dan bank-bank itu pasti akan terlibat karena nggak punya NPWP, nggak punya KTP, nggak punya akta pendirian kok bisa buka rekening virtual,” beber Bursok Anthony Marlon. (KRO/RD/MI)