RADARINDO.co.id-Medan: Jangan pernah salahkan cinta ketika harus memilih. Pria dan wanita sesungguhnya memiliki perasaan yang sama. Ingin disayang, dimanja dan dibelai.
Kecantikan belum tentu membuat cinta tapi karena ada cinta maka bisa menjadi cantik. Bukan akibat cinta segitiga apalagi cinta terlarang sumber malapetaka. Tapi akibat janji cinta yang palsu.
Baca juga : PD Sekar Mirah Satgas Joko Tingkir Sumut Ikut Meriahkan Festival Seni Budaya Jawa
Ketika ingin menambah kekasih baru meski usia tidak lagi remaja, silahkan saja. Karena kodratnya setiap manusia memiliki cinta dan kasih sayang.
Maka ketika itu pula lembaran cinta memasuki episode baru dan cerita kehidupan yang baru. Karena menambah pasangan baru.
Jangan bermimpi untuk bisa hidup bahagia, kecuali bagi mereka yang bisa berbuat adil pada memiliki pasangan secara adil lahir dan bathin.
Kisah asmara ini bukan suatu peristiwa yang baru. Belum lama ini viral kisah cinta segitiga oknum TNI berpangkat Kopral yang berujung tragis.
Berita ini pun sempat viral di medsos. Jejak Kopda Muslimin coba bunuh sang istri, kini ditemukan tewas.
Polisi akhirnya membongkar asmara terlarang, kisah cinta segitiga Kopda Muslimin dengan seorang wanita lain berinisial Reni (bukan nama sebenarnya).
Menurut keterangan berbagai sumber, keduanya telah menjalin hubungan asmara selama tujuh bulan tepatnya sejak Desember 2021.
Cinta keduanya kandas, lantaran sang pacar menolak hidup bersama setelah mengetahui Muslimin menjadi otak penembakan istrinya sendiri, RW, di Semarang.
“Pacaran kurang lebih tujuh bulan hampir satu tahun, sejak sekitar Desember 2021,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Sardo Lombantoruan di Mapolrestabes Semarang, Jumat (29/7/2022).
Percobaan pembunuhan itu terjadi pada 18 Juli 2022 siang. Kopda Muslimin, bahkan sempat mendampingi istrinya di RS Hermina Banyumanik. Ia kemudian kabur dan keesokan harinya mengajak Reny ke Wonosobo.
Saat itu ia kabur untuk menemui pacarnya, ketika bersama pacarnya ada waktu itu untuk mencari baju, beli baju, nomor kartu perdana baru untuk mereka berdua, tutur Donny.
Saat keduanya berada di Wonosobo, Muslimin bercerita pada sang kekasih soal peristiwa penembakan istrinya. Mendengar itu Rent kecewa, dan menolak diajak tinggal bersama.
Kemudian Muslimin kabur dengan membawa sepeda motor milik Reny. Kopda Muslimin diduga menjadi dalang penembakan istrinya sendiri di Semarang.
Baca juga : Staf Ahli Bupati Jember Tak Terima Jadi Tersangka Dana Covid 19, Ajukan Prapid
Akibatnya, Lima orang sudah ditangkap, empat pelaku lapangan dan seorang penyedia senjata api. Usai penembakan, Kopda Muslimin sempat memberikan uang bayaran ke komplotan pelaku lapangan dan kemudian kabur.
Kopda Muslimin akhirnya ditemukan meninggal di rumah orang tuanya di Kendal, Jawa Tengah. Dari hasil autopsi ia meninggal akibat keracunan.
Cinta segitiga sang Kopral berujung tragis. Dua orang terkapar dan seorang lagi tertinggal terlilit cinta segitiga. (KRO/RD/TIM)