RADARINDO.co.id – Indramayu : Terungkap, aliran dana Pondok Pesantren Mahad Al Zaytun mencapai ratusan miliar rupiah dalam satu tahun. Tak ayal lagi, aliran dana yang cukup fantastis tersebut menjadi perbincangan.
Bahkan, baru-baru ini, Lembaga Kemakmuran Masjid (LKM) Rahmatan Lil Alamin berinvestasi membangun galangan kapal yang sangat besar. Sanggup memproduksi 2 unit kapal berukuran besar dan salah satunya memiliki bobot 600 gross ton (GT).
Baca juga : Korupsi “Berjamaah”, Eks Kadiskes Deli Serdang Ditahan Bersama 3 Bawahannya
Melansir radarcirebon.com, Rabu (24/5/2023), Syekh Panji Gumilang secara blak-blakan mengungkapkan perputaran uang hingga sumber dana Pondok Pesantren Mahad Al Zaytun. Awalnya, dia menyapa sosok intel yang hadir di acara Mahad Al Zaytun.
“Kepada bapak-bapak polisi, tadi saya tanya, siapa itu. Karena saya sudah kenal siapa intel itu,” kata Syekh Panji Gumilang, saat menyampaikan orasi ilmiah Wisuda IAI Al Azis.
Dipastikannya bahwa kedatangan intel tersebut merupakan utusan dari pihak Kepolisian yang ingin mengetahui kegiatan di Al Zaytun.
“Ini pasti utusan, menginteli ada apa di Al Zaytun. Saya bersahabat dengan orang intel pada zamannya, puluhan tahun. Sampai menjadi jenderal. Jadi gaya intel masuk pun saya tahu. Dari polres paling tidak,” bebernya.
Kendati demikian, Syekh Panji mengaku senang-senang saja. Mengingat dirinya sudah lama bergaul dengan intelijen di masa lalu. “Sangat senang. Inilah karena bergaul dengan intel zaman dulu. Yang masih setia bersama kita Pak Jenderal Kivlan. Saya tahu gayanya,” tuturnya.
Syekh Panji mengungkapkan terkait perputaran uang di Ponpes Al Zaytun yang mencapai Rp595,2 miliar per tahun. “Hanya itu. Tidak ada triliun. Dan menghitungnya Juli. Tapi yang ada ini, tidak hilang. Inilah modal sustainability,” tandasnya.
Baca juga : Kejaksaan Tahan Tersangka Korupsi Pembangunan RPS SMKN 2 Padang Sidempuan
Menurutnya, melalui cara pengelolaan uang itu, menjadi kunci dari pendanaan Al Zaytun. Anggaran yang dimiliki sepenuhnya dari santri juga orangtua siswa. Di luar itu, tidak ada sumber pemasukan atau pendanaan lainnya yang masuk ke Mahad Al Zaytun.
Karena pengelolaan keuangan tersebut, pada akhirnya banyak yang penasaran dan bertanya, darimana sesungguhnya uang Al Zaytun. “Inilah yang kita lakukan di kampus ini, di Al Zaytun ini. Sehingga banyak yang bertanya, uangnya dari mana,” katanya. (KRO/RD/RDC)