Dunia Ini Panggung Sandiwara

122

RADARINDO.co.id-Medan:

Dunia ini panggung sandiwara
Ceritanya mudah berubah
Kisah Mahabrata atau tragedi dari Yunani
Setiap kita dapat satu peranan
Yang harus kita mainkan. Ada peran wajar dan ada peran berpura-pura.

Syair lagu itu mengalun indah diiringi petikan gitar sang Pengamen yang menjual jasa berharap ada rezeki di sore itu. Kebetulankah? tentu tidak karena semua itu tidak ada yang namanya kebetulan, karena semua yang terjadi merupakan kehendak Yang Maha Kuasa.

Baca juga : Dana BOP Mengalir ke Pendidikan Non Formal Langkat

Sore itu seorang sahabat sedang ngobrol tentang dunia teater, bercerita tentang sebuah kegelisahan di hati, berbincang tentang sebuah asa dan cita masa depan seni peran yang kondisinya saat ini antara hidup segan matipun tak mau. Selaku pribadi yang menyukai musik, seni peran dan menciptakan lagu, Medan Teater Tronic adalah sebuah wadah yang pas bagi seorang Irwanto Siambaton (63 tahun), Ayah dari 7 orang anak ini ingin dunia Teater hidup kembali di tengah maraknya sifat individualisme dengan hadirnya Smartphone yang terus mengisi ruang hidup seseorang dari detik -demi detik.

Irwanto Siambaton ingin mendedikasikan sisa hidup untuk dunia seni. Sebuah nilai-nilai luhur dharma bakti untuk masyarakat, bangsa dan negara.

“Saya ingin lewat sanggar dan seni teater ini mampu membentengi para generasi muda dengan hal yang positif, seperti: jauh dari pergaulan bebas dan penggunaan Narkotika” ujarnya.

“Di Medan ini sangat banyak sekali talenta generasi muda yang tak kalah baiknya dari saudara kita yang di Yogya dan Bandung, perlu dukungan dari masyarakat luas dan pemerintah dalam hal pengembangan”, ujarnya dengan senyum.

Baca juga : Kadisdik Langkat Enggan Jelaskan Realisasi Penerima Dana BOP

Seperti diketahui bersama Medan Teater Tronic bekerjasama dengan Pemko Medan melaksanakan gelaran Festival Musikalisasi Puisi dan Teater untuk tingkat SLTP dan SLTA yang berlangsung dari tanggal 16 s/d 18 Nopember 2023 di Taman Budaya Medan, Jalan Perintis Kemerdekaan No. 33 Medan.

Kegiatan festival ini dimaksudkan sebagai ajang penyaluran jiwa seni sang remaja sekaligus sebagai upaya untuk mengasah dan membina khususnya Seni Teater yang kedepannya diharapkan muncul Sang Bintang dalam dunia Sinematografi, apakah Sinetron dan Layar Lebar.

“Ada rasa tanggung jawab bersama sebagai seorang insan seni untuk membangun bangsa dan negara lewat seni dan budaya”, ujar pria yang juga mantan salah satu staf BUMN.

Selama ini, sambungnya lagi, dukungan dari pemerintah terhadap kegiatan seni dan budaya masih kurang, hal ini dapat kita lihat dari minimnya anggaran dibandingkan dengan daerah lainnya seperti, Riau, Sumatera Barat dan Yogyakarta.

Harapan dan Cita-cita

Negeri ini adalah tempat orang berbudaya dan nenek moyang kita adalah punya rasa dan jiwa berkebudayaan yang tinggi. Ajaklah para seniman dan pegiat seni untuk membangun bangsa ini lewat kesenian.

Semoga kegiatan seni dan budaya di Provinsi Sumatera Utara umumnya dan Kota Medan khususnya dapat berkembang lebih baik lagi.

“Semoga kegiatan positif seperti Festival Medan Creative ini dapat berjalan berkesinambungan, jangan sekali ini saja”, ujarnya mengakhiri pembicaraan. (KRO/RD/BUDI)