RADARINDO.co.id – Medan : Gubernur LIRA, H Rizal Mavi MBA, mendesak Kapolda Sumut segera menangkap pelaku penyiram air keras wartawan media online Persada Bhayangkara Sembiring.
Karena sampai saat ini, pelaku bersama dalang intelektual dibalik kasus penyiraman air keras tersebut belum berhasil diungkap polisi.
Baca juga : Sekda Kampar Serahkan Bantuan Beras Dampak PPKM Dikecamatan Perhentian Raja
“Kami atas nama pengurus MIO Sumut dan LIRA Sumut berharap pelaku segera ditangkap polisi,” ujarnya kepada RADARINDO.co.id, Rabu (28/07/2021) siang.
Dimana sebelumnya korban, Persada Bhayangkara Sembiring (25) pimpinan redaksi media online jelajahperkara.com di Medan yang mengalami kekerasan penyiraman air keras ke wajahnya oleh OTK.
Meski kondisi korban sudah mulai membai saat ini setelah selesai operasi. Namun kasus harus tetap diusut, ujar Rizal Mavi.
Untuk itu, Rizal mohon kepada Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak agar menuntaskan menangkap dan menghukum para pelaku dengan seberat beratnya berdasarkan hukum yang berlaku, terutama dalang dan otak pelaku supaya diproses dan ditangkap.
Seperti diketahui, Persada Bhayangkara Sembiring yang merupakan pemimpin redaksi salah satu media online di Kota Medan disiram air keras oleh orang tak dikenal (OTK) pada, Minggu (25/7/2021) sekitar pukul 21.40 Wib di Jln Jamin Ginting, Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan.
Akibatnya, Persada mengalami luka pada bagian wajahnya dan membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Dan saat ini korban masih dirawat di RSU H Adam Malik Medan Sumatera Utara.
Baca juga : Keluarga Besar Polres Pelabuhan Belawan Turut Berduka
Sementara itu, dari rekaman video CCTV yang di dapat dari rumah makan BPK Tesalonika, terlihat dua orang pelaku penyiraman berboncengan menaiki sepeda motor Vixion.
Saat itu korban tepat berada di depan halaman sebelah rumah makan BPK Tesalonika berdiri di pinggir Jalan Jamin Ginting, menggunakan helm putih.
Tiba-tiba dua orang pelaku datang dari arah Simpang Pos mendekati pelaku dan langsung menyiram korban dengan air keras. Lalu korban langsung berlari masuk ke dalam rumah makan dan meminta bantuan kepada para pekerja rumah makan. (KRO/RD/Jumadi)