Gubsu Target Kawasan Medan Utara Jadi Wisata Bahari

73 views

RADARINDO.co.id-Medan:
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, ingin menata kawasan Belawan dan sekitarnya, sehingga lebih tertata, lestari, dan layak dihuni oleh masyarakat. Bahkan, kawasan utara Kota Medan ini juga diharapkan menjadi salah satu tempat wisata bahari.

Hal tersebut disampaikan Gubsu saat memimpin rapat tentang penataan pemukiman di kawasan utara Kota Medan yang berbasis wisata bahari di Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan Jumat (23/10). Menurut Gubsu, kawasan Medan Utara belum tertata dan terkesan kumuh. Ada pula hutan mangrove dialihfungsikan menjadi kebun sawit.

“Medan Utara, salah satunya Belawan tidak teratur. Ada yang mengalihfungsikan hutan mangrove menjadi kebun sawit, jadi segala macam, ini yang harus kita tertibkan. Kita tata menjadi tempat wisata, karena akan menghasilkan pendapatan masyarakat, khususnya Kota Medan,” ujar gubernur.

Untuk itu, tahap pertama perlu dibuat masterplan atau rencana induk mengenai penataan kawasan tersebut. Setelah masterplan selesai, Gubsu menargetkan rencana tersebut sudah berjalan Januari 2021. Edy menegaskan benar-benar ingin rencana dimaksud terwujud.


Dikatakan, Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya bisa dijadikan contoh. Bahkan perkampungan nelayannya sangat bagus dan sangat layak huni. Edy pun mengajak Pemprovsu, BUMN hingga masyarakat untuk membentuk kelompok kerja atau tim guna menyiapkan perencanaan atau masterplan penataan kawasan Medan Utara.

“Saya serius ini, saudara-saudara tolong berikan semua apa yang bisa diberikan,” ujarnya. Kadis Perumahan dan Kawasan Permukiman Sumut, Ida Mariana, memaparkan ada beberapa titik yang bisa ditata dan dijadikan kawasan permukiman berbasis wisata bahari. Kawasan tersebut terletak di Kota Medan dan Deliserdang. Di Kota Medan, di antaranya Masjid Al Osmani, Klenteng Siu San Keng, kawasan mangrove Sicanang, dan Bagan Deli.

Di Deliserdang, antara lain kawasan Bagan Percut Sei Tuan, Pulau Siba, Wisata Sejarah Hamparan Perak, dan Kawasan Situs Kota Rantang. Ida menambahkan titik-titik ini bisa ditata menjadi objek wisata bahari dengan pemukiman yang berbasis wisata pula.

Pjs Wali Kota Medan, Arief Sudarto Trinugroho, menyampaikan ekosistem adalah hal yang terlebih dahulu diselesaikan. Setelah itu, baru pariwisata bisa dikembangkan. Disebutkan, kawasan tersebut juga tidak hanya wewenang Kota Medan, tapi Deliserdang. (KRO/RD/waspada)