India Dituding Pisahkan Pasien Hindu dan Muslim

63 views

RADARINDO.co.id – NEW DELHI : Rumah sakit milik pemerintah di Ahmedabad, kota utama di negara bagian Gujarat, India barat, dituding telah memisahkan pasien coronavirus berdasarkan agama mereka, mengklaim bahwa perintah itu datang dari pemerintah.

Dikutip dari The Indian Express, terdapat 1200 tempat tidur yang disiapkan untuk pasien Covid-19. “Secara umum, ada bangsal terpisah bagi pasien pria dan wanita. Tapi di sini, kami telah membuat bangsal terpisah untuk pasien Hindu dan Muslim. Ini adalah keputusan pemerintah dan Anda dapat bertanya kepada mereka,” ujar Dr Gunvant H Rathod, pengawas medis dari Rumah Sakit Sipil Ahmedabad, kepada surat kabar The Indian Express dalam laporannya.

Negara Gujarat diperintah oleh golongan nasionalis Hindu, Partai Bharatiya Janata (BJP), yang juga memerintah negara itu. Narendra Modi adalah menteri utama negara bagian itu selama hampir 13 tahun berturut-turut sejak tahun 2001 sebelum ia menjabat sebagai menjadi perdana menteri India pada 2014, demikian dikutip dari Al Jazeera.

Menteri Kesehatan dan Wakil Menteri Gujarat, Nitin Patel membantah tuduhan tersebut, demikian dilansir dari The Indian Express.


Sementara itu dikutip dari Al Jazeera, departemen kesehatan negara bagian itu juga mengeluarkan pernyataan resmi, menyebut laporan bangsal terpisah untuk Muslim dan Hindu “tidak berdasar”.

“Pasien ditempatkan di bangsal yang berbeda berdasarkan kondisi medis mereka, keparahan gejala dan usia, murni berdasarkan saran dari dokter yang merawat. Oleh karena itu, laporan yang muncul di media tertentu sama sekali tidak berdasar dan menyesatkan,” kata Wakil Menteri Gujarat Nitin Patel kepada Al Jazeera.

Namun, dalam laporan The Indian Express, seorang pasien mengatakan, Pada hari Minggu malam, nama 28 pria yang dirawat di bangsal pertama (A-4) dipanggil. “Kami kemudian dipindahkan ke bangsal lain (C-4). Meskipun kami tidak diberitahu mengapa kami digeser, semua nama yang dipanggil merupakan satu komunitas. Kami berbicara dengan satu anggota staf di tempat kami dan dia mengatakan ini telah dilakukan untuk ‘kenyamanan kedua komunitas,” katanya.

Menurut seorang dokter yang dikutip dalam laporan lain oleh surat kabar The Hindu, “Pasien-pasien tertentu dari komunitas mayoritas tidak nyaman berada di bangsal yang sama dengan pasien-pasien dari komunitas minoritas”. “Setelah beberapa pasien mengeluh, diputuskan untuk memisahkan mereka secara sementara,” kata dokter itu. (KRO/RD/DTK)