RADARINDO.co.id : Mengetahui bentuk dan kondisi payudara dalam keadaan normal, bisa membantu Anda mengantisipasi gangguan tertentu pada area ini. Salah satu kondisi yang mencirikan adanya gangguan adalah benjolan pada payudara.
Benjolan pada payudara adalah ciri kanker payudara paling umum yang bisa dikenali oleh para wanita. Namun, tidak semua benjolan merupakan tanda kanker payudara. Sehingga, Anda perlu membedakan letak benjolan normal pada payudara dengan benjolan yang menandakan gangguan.
Selain letak, ada beberapa karakteristik yang bisa membedakan benjolan akibat kanker dengan kondisi lain. Benjolan pada payudara merupakan salah satu ciri kanker payudara yang paling khas, dan mudah dikenali. Jika Anda merasa memiliki benjolan di area tersebut, cobalah periksa kondisinya dan cocokkan dengan ciri benjolan akibat kanker di bawah ini.
Cara memeriksa benjolan pada pada payudara yang tepat
Pemeriksaan payudara, sebenarnya adalah hal yang perlu rutin dilakukan setiap bulannya. Langkah ini penting dilakukan sebagai langkah deteksi dini kanker payudara. Waktu paling baik untuk melakukannya adalah tujuh hingga sepuluh hari setelah menstruasi, dengan langkah sebagai berikut.
Berdiri tegak. Periksa bentuk dan permukaan kulit payudara, dan lihat apabila ada perubahan dari kondisi yang biasa. Angkat kedua lengan ke atas, lalu tekuk siku dan posisikan kedua tangan di belakang kepala. Dorong siku ke arah depan, dan perhatikan jika ada perubahan pada payudara. Lalu, dorong siku ke arah belakang, dan perhatikan kembali bentuknya.
Posisikan tangan di pinggang. Setelah itu, condongkan bahu kedepan hingga payudara berada pada posisi menggantung. Lalu, dorong kedua siku kedepan dan kecangkan otot dada Anda.
Angkat lengan kiri ke atas, hingga tangan kiri bisa menyentuh bagian atas punggung. Lalu, dengan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara dan cermati hingga ke area ketiak. Periksa payudara dengan gerakan dari atas ke bawah, memutar, dan lurus dari arah tepi payudara ke puting. Lakukan hal yang sama pada payudara kanan Anda.
Cubit kedua puting.Amati apabila ada cairan yang keluar dari puting. Jika ada, segera konsultasikan hal tersebut ke dokter. Letakkan bantal di bawah pundak kanan.Lakukan pemeriksaan ini dalam posisi tidur. Lalu, angkat lengan kanan dan kiri bergantian, dan periksa payudara secara menyeluruh seperti di atas.
Bukan hanya kanker, benjolan di payudara juga bisa muncul karena kondisi lain seperti kista atau infeksi tertentu. Berikut ini kondisi lain yang bisa menimbulkan benjolan yang perlu Anda ketahui.
Kista payudara
Berbeda dari benjolan akibat kanker payudara, benjolan karena kista akibat kelenjar susu yang melebar dan berisi cairan, akan terasa lebih halus, meski sama-sama keras jika disentuh.
Ukurannya bisa besar atau kecil, dan jaringan yang mengelilingi benjolannya akan terasa lunak. Benjolan akibat kista bisa muncul, saat Anda sedang mengalami menstruasi. Benjolan ini akan mengecil saat menstruasi selesai.
Fibroadenoma
Benjolan akibat fibroadenoma, memiliki konsistensi yang keras. Satu hal yang membedakannya dari tanda kanker payudara adalah, benjolan ini dapat dengan mudah digerakkan apabila ditekan.
Abses payudara
Perbedaan benjolan pada payudara akibat kanker dengan abses adalah rasa sakit yang timbul. Abses akan menimbulkan rasa sakit, dan kulit yang berada di sekitar benjolan, terasa panas dan berwarna merah. (KRO/RD/SQ)