RADARINDO.co.id-Samosir: Hutan merupakan tanaman yang sangat familiar di muka bumi ini. Dengan adanya hutan, dapat mencegah hal-hal atau bencana yang tidak diinginkan oleh makhluk hidup, seperti longsor dan penyebab banjir.
Dengan adanya hutan pula, dapat di gunakan sebagai tempat tinggal bagi makhluk hidup dan sumber daya alam yang sangat berguna.
Baca juga : Begini Penjelasan Wagubsu Tentang Perubahan RPJMD
Selain itu hutan juga merupakan paru-paru dunia yang dapat menyerap karbondioksida dan menyediakan oksigen bagi kehidupan dimuka bumi ini.
Hutan sendiri memiliiki beberapa macam yang ada di bumi ini. Contohnya hutan heterogen yang merupakan hutan yang terdiri ata berbagai jenis tumbuhan seperti hutan hujan tropis yang terdapat di pulau Sumatera, kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Demikian dikatakan Ketua Ikatan Pemuda Beladiri Seluruh Indonesia (IPBSI) Korcab Samosir, kepada RADARINDO.co.id GROUP KORAN RADAR, Sabtu (20/11/2021).
Selain hutan heterogen adapula hutan homogen, yakni hutan yang terdiri atas satu jenis pohon saja, seperti hutan jati, hutan bambu, hutan karet, dan hutan pohon pinus.
Semua makhluk hidup di dunia ini sangatlah bergantung kepada hutan karena sangat banyak fungsi hutan bagi makhluk hidup itu sendiri.
Beberapa fungsi hutan yang dapat di rasakan yakni sebagai paru paru dunia karena dapat menyerap gas karbondioksida yang berbahaya bagi manusia dan menghasilkan gas oksigen yang sangat di perlukan bagi manusia.
Hutan juga dapat menjadi salah satu sumber ekonomi bagi manusia, sebab dengan hutan, dapat di hasilkan dari pohon-pohon yang dimiliki hutan tersebut.
Selain itu, hutan juga berfungsi sebagai habitat bagi flora dan fauna karena dengan adanya hutan flora dan fauna yang ada di dunia ini dapat hidup dan mengembangbiakkan habitat mereka.
Hutan juga berfungsi ntuk mencegah terjadinya bencana-bencana yang dialami masyarakat saat ini. Seperti bencana penyebab banjir dan tanah longsor yang mana hutan akan menyerap air-air yang melimpah.
Bencana longsor yang akan di alami oleh masyarakat yang bertimpat tinggal d tebing-tebing yang mana hutan akan menjaga keteraturan permukaan tanah pada bagian tebing tersebut.
Dengan itu, maka diperlukannya cara melestarikan hutan tersebut. Beberapa cara melestarikan hutan antara lain, melakukan reboisasi, adalah salah satu alternatif untuk melestarikan hutan.
Reboisasi itu sendiri adalah menanam kembali hutan-hutan yang sudah rusak yang merupakan cara mencegah hutan gundul.
Dengan adanya reboisasi tersebut, hutan akan semakin tetap hidup. Selain itu, dengan adnaya reboisasi, hutan akan kembali menghijau dan terus menghijau dan akan menjadi lestari dan bersih.
Menerapkan sistem tebang pilih. Seperti yang sudah di jelaskan, bahwasanya salah satu manfaat hutan bagi manusia adalah sumber ekonomi yakni dari pohon-pohon hutan tersebut. namun, meskipun begitu.
Banyak manusia yang sembarangan menebang demi faktor ekonomi mereka, sehingga tidak adanya sistem tebang pilih. Dengan adanya sistem tebang pilih ini, akan dapat mengurangi dampak penebangan hutan secara liar dan dalam jumlah besar-besaran.
Selain itu system ini juga berguna untuk masyarakat agar tidak sembarang dalam melakukan penebangan hutan.
Menerapkan sistem tebang-tanam. Sistem ini sangatlah berguna bagi pelestarian hutan yang harus dijalankan. Sistem penebangan hutan yang kemudian diganti dengan menanam hutan yang telah ditebang agar hutan tetap terjaga keberadaannya.
Dengan menanam kembali pula atas apa yang sudah di tebang, maka hutan akan tidak menjadi gundul dan hutan akan tetap terjaga kelestariannya dan akan terhindar dari penyebab pemanasan global.
Melakukan penebangan secara konservatif. Melakukan Penebangan secara konservatif adalah penebangan dengan cara menebang pohon yang sudah tidak berproduktif lagi di hutan tersebut.
Sehingga tidak terjadinya kesalahan penebangan di mana ada pohon yang masih muda atau pohon yang masih bias berproduktif dan di gunakan di potong secara sembarangan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi manusia itu sendiri.
Menebang pohon yang suda tidak berproduktif lagi juga akan memberikan lahan untuk menanam kembali pohon-pohon dalam proses penghijauan serta dapat melestarikan hutan tersebut.
Memberikan sanksi bagi penebang yang melakukan penebangan sembarangan. Memberikan sanksi di sini dengan maksud agar penebang yang melakukan penebangan secara sembarangan jera terhadap apa yang sudah dilakukannya.
Selain masyarakat yang harus menjaga kelestarian hutan, pemerintah juga harus ikut terlibat dalam pelestarian hutan.
Pemerintah harus ikut turun tangan dalam pelestarian hutan. Sebaiknya, pemerintah juga memberikan sanksi yang berat bagi para pelakunya, yang bisa membuat mereka jera dan tidak melakukan kesalahan mereka lagi.
Tidak membuang sampah sembarangan di hutan. Contoh kecil dan nyata yang seringkali manusia lakukan adalah dengan tanpa atau dengan sengaja membuang sampah sembaranagn di hutan.
Bahkan putung rokok pun di buang sembarangan. Hal ini sangat rawan sekali terjadinya bencana yang tidak dinginkan. Seperti kebakaran hutan yang seringkali di alami oleh negara Indonesia saat ini.
Dengan adanya kebakaran hutan, akan sangat berdampak pada fungsi lingkungan hidup bagi manusia itu sendiri seperti halnya kabut asap yang dapat menggangu aktivitas sehari hari.
Hal ini di perlukan karena keberadaan mahluk hidup ini perlu di jaga agar tidak mengalami kepunahan yang di sebabkan kebakaran hutan maupun penebangan hutan secara sembarangan yang telah banyak di lakukan oleh manusia demi kepentingan pribadi mereka.
Kepedulian harus di terapkan oleh manusia saat ini, karena sudah banyak flora dan dauna di dunia ini yang semakin punah dan terganggu lingkungan dan keberadaanya akibat dari ulah manusia sehingga kita haru memiliki cara melestarikan flora dan fauna.
Tidak mencoret-coret pohon yang ada di hutan. Banyak sekali para remaja atau dewasa yang jika ada suatu kunjungan atau mendatangi hutan-hutan yang ada di pegunungan banyak sekali hal hal yang sudah di lakukan.
Mengurangi penggunaan kertas berlebih. Kertas yang dibuat di pabrik-pabirk sangat perlu di perhatikan dalam jumlah yang di perlukan dan tidak dihambur-hamburkan atau berlebih karena akan mempercepat proses terjadinya efek rumah kaca.
Dengan menekan produksi penggunaan kertas yang berasal dari pepohonan hutan, hutan akan menjadi tetap terjaga kelestariaannya dan menekan pula proses penebangan hutan secara berlebih.
Mengidentifikasi dan mencegah terjadinya kebakaran hutan. Belakangan ini, negara Indonesia maupun negara tetangga lainnya sangat merasakan dampak dari terjadinya kebakaran hutan yang di alami oleh indonesia saat ini.
Dampak tersebut yakni bencana kabut asap. Kabut asap yang terjadi di Indonesia saat ini terjadi karena adnya kebakaran hutan yang terjadi dimana-mana.
Melakukan seminar pelestarian hutan. Dengan melakukan seminar untuk menjaga pelestarian hutan, di harapkan bagi masyarakat betapa pentingnya melakukan pelestarian hutan.
Selain itu, diberikan pula apa manfaat hutan bagi manusia dan mahkluk hidup lainnya serta fungsi-fungsi yang dapat di ambil untuk kepentingan-kepentingan positif.
Dan juga, tidak hanya manfaat manfaat saja, akan tetapi dampak yang akan terjadi jika manusia itu sendri tidak melakukan pelestarian terhadap hutan.
Seperti akan terjadinya bencana yang akan di alami oleh manusia yakni kabut asap, banjir yang akan terjadi dimana mana sebab tidak ada penampungan bagi air yang meluap, tanah longsor bagi manusia yang bertempat tinggal di tebing-tebing.
Namun, tidak hanya untuk mengetahui saja, akan tetapi, di perlukan juga aksi atau tindak lanjut yang dilakukan untuk melestarikan hutan dan jenis jenis sumber daya alam alam lainnya.
Baca juga : Inilah Pejabat Penting Kunjungi Lokasi Banjir di Kabupaten Sergai
Hal ini bukan hanya untuk menyadari masyarakat saja, akan tetapi bagi pemerintah yang sedang berleha-leha di singgasana mereka.
Pemerintah harus memperdulikan keberadaan masyarakat saat ini akibat bencana yang dialami di mana-mana. Pemerintah juga haus ikut turun tangan dalam melestarikan hutan yang ada di negara ini.
Akibat bencana yang terjadi pula, bukan hanya dari masyarakt saja, namun dari pemerintah juga yang melakukan hal pribadi dan kepentingan mereka untuk ranah dalam sektor ekonomi tanpa berfikir dampak yang akan terjdi akibat tingkah laku pemerintah saat ini. (KRO/RD/RS)