RADARINDO.co.id-Medan: Menjaga kebersihan atau mencukur bulu area kemaluan itu sangat penting. Namun tahukah Anda, ada trik khusus saat mencukur bulu tersebut.
Sebagian besar orang merasa bulu kemaluan sebagai hal yang mengganggu tanpa menyadari manfaatnya. Merasa risih dengan kehadiran bulu kemaluan sehingga memilih untuk mencukur habis atau mencabutnya.
Baca juga : Polda Riau Ringkus Komplotan Pengoplos LPG Subsidi, Ini Kata Kabid Humas
Padahal bulu kemaluan penting sekali menjaga kondisi di area intim ini agar kebersihan dan kesehatan tubuh tetap terjaga.
Seksolog dr Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS mengatakan, bulu kemaluan tidak hadir tanpa alasan. Bulu kemaluan memiliki fungsi untuk menjaga kebersihan dan menghambat kuman memasuki organ intim.
Apabila mencukur habis bulu kemaluan, justru hal ini tidak dianjurkan karena dapat mengancam kondisi kesehatan. Biarkan gondrong atau dicukur sedikit saja, lebih sehat ketimbang dibabat habis.
“Dicukur boleh tapi gak boleh sampai gundul, artinya disisahkan, karena yang namanya bulu-bulu juga diciptakan Tuhan ada gunanya,” kata dr Boyke dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube dr Richard Lee, Jumat (23/9/2022).
Bulu kemaluan yang dicukur habis alias gundul, dikhawatirkan jika tumbuh kembali akan menimbulkan rasa gatal yang pada akhirnya menyebabkan iritasi kulit.
Selain itu penting juga untuk memperhatikan kebersihan alat yang digunakan untuk mencukur bulu kemaluan.
Baca juga : Sat Reskrim Polresta Deli Serdang Bagikan Bansos Kepada Masyarakat Terdampak Kenaikan BBM
Ada sebuah jurnal yang mengatakan kita boleh mencukur atau memotong rambut asal dengan alat yang bersih kalau alatnya tidak bersih, bisa menimbulkan efek samping, infeksi atau folikulitis dan bisa gatal di daerah kemaluan, ujar sahut dr Richard.
Daun sirih sering digunakan bagi sebagian orang untuk menjaga kebersihan organ intim kewanitaan. Meski dikenal kaya akan khasiatnya, namun dianjurkan untuk para wanita agar tidak terlalu sering menggunakan daun sirih.
Ia mengatakan, penggunaan daun sirih jika terlalu sering dan tanpa dosis yang tepat, dikhawatirkan dapat membahayakan area kewanitaan tersebut. (KRO/RD/TRBN)