Jelang Nataru, Sepatu Butterfly “Banjir” Orderan

25

RADARINDO.co.id – Deli Serdang : Menjelang “datangnya” Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru), pengusaha pembuatan sepatu wanita merk Butterfly “kebanjiran” orderan. Pasalnya, bahan sepatu merk Butterfly, dinilai sangat berkualitas, yang tidak kalah dengan kualitas sepatu bermerek terkenal dan mahal.

Berbekal pengalaman yang didapatnya saat menjadi sales sepatu produksi kakaknya, seorang pria bernama Riza Pahlawan (27) warga Jalan Sidomulyo, Dusun VI Gang Nenas 13, Desa Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, memberanikan diri membuka usaha pembuatan sepatu untuk wanita.

Baca juga: Jadi Relawan Pendidikan, INBI Hadir Melalui Program “Bimbel Panti”

Kini, berkat kerja kerasnya selama tiga tahun belakangan, Riza berhasil menyandang sebagai pengusaha yang terbilang sukses. Tak main-main, demi kelancaran bisnis dan kepuasan para konsumennya, Riza memilih bahan berkualitas untuk pembuatan sepatu merk Butterfly tersebut.

“Awalnya saya bekerja sebagai sales sepatu produksi kakak saya. Setelah saya pelajari pembuatannya dan semakin banyak jaringan yang saya kenal, serta dukungan dari kakak, saya beranikan diri membuka usaha sepatu sendiri karena sudah punya skill proses pembuatannya, walaupun dengan sedikit modal. Alhamdulillah, usaha ini sudah berjalan 3,” ungkap ayah 2 orang anak ini, Senin (09/12/2024) dikediamannya.

Riza lebih dominan membuat sepatu wanita, dengan alasan perputaran modelnya cepat berganti. Sementara lanjutnya, sepatu pria cenderung monoton. Sepatu merek Butterfly hasil produksi Riza, merambah segmen pasar untuk kalangan menengah keatas

“Demi kepuasan para pelanggan, kami menggunakan bahan kualitas terbaik. Untuk harganya, dipastikan tidak akan terlalu dalam merogoh kantong. Yakni, diangka kisaran 200 ribuan rupiah saja kita jual ke agen atau took,” sebutnya.

Dibalik usaha UMKM yang ditekuni, Riza juga berhasil membuka peluang lapangan pekerjaan. Setidaknya, 4 orang karyawannya bisa menafkahi keluarganya. Dimana, para pekerja menghasilkan upah berdasarkan bagian setiap pasang sepatu yang dikerjakan.

Baca juga: Wacana Tapanuli Akan Bentuk Provinsi Baru di Sumatera Mencuat

“Kerja borongan. Hitungannya per pasang, tergantung dibagian mana. Bisa Rp6000 hingga Rp10 rupiah per pasang. Kalau untuk sepatu yang tempahan khusus, upahnya Rp15 ribu setiap pasangnya,” sebut Riza.

Untuk urusan desain dan model sepatu yang sedang tren dipasaran, Riza memanfaatkan internet sekaligus digunakan untuk dagang secara online. “Wanita cenderung memiliki sepatu yang diidamkan dengan model terbaru, meski mereka baru saja membeli model lain,” kata Riza.

Kini pioner muda yang berjiwa wirausaha menetas sudah. Jangan kita padamkan semangat juangnya untuk pertumbuhan ekonomi keluarga, masyarakat bangsa dan negara hanya karena persoalan klasik, kurangnya modal usaha. Semoga pihak pemerintah melalui Dinas Koperasi UMKM serta pihak-pihak terkait peduli pada anak bangsa yang berjuang secara mandiri. (KRO/RD/Budi S)