Kasus Cekcoknya Anggota Polisi dengan Relawan Gusdurian Saat Pembagian Sembako Ditangani Propam

203 views

RADARINDO.co.id – SUMENEP : Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) tengah melakukan pemeriksaan masalah cekcoknya anggota polisi dengan relawan Gusdurian saat kegiatan bantuan sosial dampak virus corona di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Sabtu (18/4) malam lalu.

Kapolres Sumenep, AKBP Deddy Supriadi menjelaskan, sejumlah saksi dan anggota polisi yang terlibat dipanggil untuk dimintai keterangan oleh Propam Polres Sumenep.

“Saat ini sedang mengundang pihak Gusdurian termasuk anggota kami dan saksi-saksi di TKP untuk dilakukan klarifikasi oleh Seksi Propam Polres Sumenep,” kata Deddy, Rabu (22/4) dilansir dari CNNIndonesia.com.

Deddy menyebut, anggota polisi hanya memberi teguran ketika relawan Gusdurian itu mengambil foto di Posko PAM Covid-19 Sumenep yang berujung pada adu mulut.


Foto tersebut lanjutnya, diambil saat anggota kepolisian di lokasi sedang berganti tugas sehingga salah satu diantara polisi tersebut terlihat sedang beristirahat. Pengambilan foto itu membuat anggota di sana tidak terima karena relawan Gusdurian mengambil gambar secara diam-diam.

“Tidak adanya suatu peristiwa pemukulan seperti yang dikatakan oleh yang bersangkutan. Yang sebenarnya adalah hanya menegur dan tidak perlu lagi melakukan pemotretan,” ucapnya.

Sebelumnya, Koordinator bagi-bagi sembako, Gusdurian Sumenep, Abdullah Alkudus mengungkapkan, percekcokan dilatarbelakangi saat mengambil gambar foto polisi yang bersiaga sedang beristirahat tidur. Semula, kata dia, kegiatan berjalan lancar, namun polisi tiba-tiba memprotes setelah diketahui salah satu anggota ormas itu ada yang mengambil gambar.

“Anak buah kami dihampiri dan dipukul sebanyak tiga kali oleh oknum polisi. Dia memprotes karena mengambil gambar tanpa pamit,” kata Abdullah, Selasa kemarin.

Abdullah mengatakan persoalan mengambil gambar tanpa izin di sela kegiatan kelompoknya, bukanlah hal baru. Pasalnya, setiap kegiatan yang berlangsung, gambar foto diambil untuk dibuat dokumentasi yang kemudian dijadikan laporan kegiatan. (KRO/RD/Cnn)