RADARINDO.co.id : Kyoto meminta seluruh warga negara asing ataupun turis untuk tidak datang saat Jepang sedang menghadapi penyebaran pesat wabah virus corona. Sementara Kota Metropolitan Tokyo telah meminta sejumlah jenis kegiatan usaha ditutup sementara.
Disamping kebijakan tersebut, banyak yang menilai bahwa langkah yang diambil Pemerintah Jepang terlalu kecil dan sudah terlambat. Gubernur Tokyo Yuriko Koike meminta segala kegiatan bisnis ditutup selama sebulan hingga 6 Mei.
Kebijakan itu diambil setelah melewati perselisihan dengan tim Perdana Menteri Shinzo Abe terkait batas-batas penutupan kegiatan usaha. Koike sebelumnya meminta agar penutupan itu dilakukan lebih cepat. Namun, PM Abe bersikeras bahwa langkah itu akan membuat ekonomi Jepang semakin tertekan.
“Langkah ini akan berat bagi para penduduk tapi kalau kita bergerak cepat, luka yang kita alami masanya akan lebih pendek dan wabah itu bisa segera dibendung,” kata Koike dalam rapat gugus tugas, Jum’at (10/4) kemarin.
Gubernur Prefektur Kyoto dan Walikota Kyoto meminta pemerintah pusat untuk menerapkan keadaan darurat nasional. Pihaknya juga meminta para wisatawan untuk menjauh dari istana. (KRO/RD/IZ)