RADARINDO.co.id-Jakarta: Sepandai-pandainya tupai melompat suatu saat akan terjatuh juga. Perbuatan korupsi telah merugikan negara dan membuat rakyat menderita. Karena telah merusak tatanan sosial.
Sekencang lari kaki seribu kuda, tidak akan sampai ditempat yang paling bahagia, kecuali penghuni neraka jahanam. Tidak hanya Tuhan yang sangat membenci perbuatan korupsi tapi rakyat juga ikut mengutuk perbuatan haram itu.
Baca juga : GM DSER 1 PTPN III Hubungi Biro Asahan : Berita Sudah Beres Ya Dedy
Seminggu usai hari lebaran 1 Syawal 1444 H, bumi NKRI kembali disuguhi berita mengenaskan, seorang Direktur Utama PT Waskita Karya berinisial DES ditahan Kejaksaan Agung.
Dirut PT. Waskita Karya diduga memerintahkan pencairan SCF dengan dokumen pendukung palsu. Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Ketut Sumedana mengatakan Kejagung telah menahan Dirut Waskita Karya terkait dugaan korupsi pencairan dana SCF untuk proyek fiktif.
Kejaksaan Agung (Kejagung) menahan dan menetapkan sebagai tersangka Direktur Utama PT Waskita Karya, DES, terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam penyimpangan penggunaan fasilitas pembiayaan dari beberapa bank.
“Tim Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) telah menetapkan dan melakukan penahanan terhadap DES,” kata Kepala Pusat Penerangan Umum Kejaksaan Agung (Kejagung), Ketut Sumedana, dalam siaran pers, Sabtu (29/4/2023).
Tersangka DES dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari terhitung sejak 28 April 2023 s/d 17 Mei 2023.
Dijelaskannya, peranan Tersangka DES dalam perkara ini yaitu secara melawan hukum memerintahkan dan menyetujui pencairan dana Supply Chain Financing (SCF) dengan menggunakan dokumen pendukung palsu, untuk digunakan sebagai pembayaran hutang-hutang perusahaan yang diakibatkan oleh pencairan pembayaran proyek-proyek pekerjaan fiktif guna memenuhi permintaan Tersangka.
Kejaksaan Agung (Kejagung) menahan dan menetapkan sebagai tersangka Direktur Utama PT Waskita Karya, DES, terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam penyimpangan penggunaan fasilitas pembiayaan dari beberapa bank.
Baca juga : Sinergitas Polri-TNI Bersama Stake Holder Lainnya Kompak Amankan Arus Mudik dan Balik di Toba
Penyidik Kejagung Geledah Kantor Waskita Karya Terkait Kasus Dugaan Korupsi Proyek Tol MBZ. Penahanan terhadap DES, kata Ketut, dimaksudkan untuk mempercepat proses penyidikan. Tersangka DES dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari terhitung sejak 28 April 2023 s/d 17 Mei 2023.
Tersangka DES disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. (KRO/RD/DTK)