Kekejaman PKI dan Komunis Gaya Baru

653
Kekejaman PKI dan Komunis Gaya Baru
Kekejaman PKI dan Komunis Gaya Baru

RADARINDO.co.id-Medan: Sejarah kelam pernah terjadi pada bangsa Indonesia pada tahun 1965. Generasi muda harus tahu kekejaman PKI pada saat itu.

Indonesia yang mayoritas beragama Islam pernah dikutak-katik agar meninggalkan ajaran Tauhid dan mengikuti faham komunis.

Baca juga : Pemko Sidimpuan Peringati Hari Kesaktian Pancasila

Ajaran komunis itu cenderung tidak percaya Tuhan. PKI terangan – terangan memusuhi kaum Islam, benci terhadap kitab suci Al-Qur’an.

Mereka ingin berkuasa di Republik Indonesia dengan cara cara adu domba, fitnah, menyebar isu- isu di masyarakat. Bahkan menyelusup ke sejumlah instansi.

PKI akan tertawa terbahak- bahak ketika umat beragama tidak lagi menyembah Tuhan. Mereka akan berpesta pora ketika sesama anak bangsa saling membunuh.

Sejarah mencatat tahun 1948, PKI memberontak, tetapi masih diberi kesempatan hidup dan berkembang. Puncaknya adalah gerakan 30 September 1965. Membunuh 7 Jenderal dengan sadis dan dimasukkan sumur di lubang buaya.

Sejarah ini membikin merinding buluh kuduk. PKI yang kejam dan sadis, tidak pernah segan -segan mempereteli organ tubuh bahkan membunuh siapa saja yang tidak patuh dengan mereka.

Tujuan mereka untuk menguasai pemerintahan dengan menggati Pancasila dengan dasar negara komunis yang dianggap lebih baik dan merakyat.

Namun TNI waktu itu sebagian besar masih setia pada negara dan Pancasila, mengadakan perlawanan, dan berhasil bersatu mengatasi tentara PKI.

Pada 1 Oktober 1965, TNI yang dipimpin Mayor Jendral Suharto berhasil menangkap para pemimpin PKI, seperti DN Aidit. Anggota PKI banyak dibunuh oleh masyarakat yang sadar bahwa ajaran PKI menyesatkan.

Para generasi muda dapat menyaksikan sejarah film G30S PKI. Sejarah ini harus dikawal agar tidak terjadi pemutaranbalik fakta.

Gerakan 30 September 1965 atau yang lebih dikenal G30S PKI disinyalir akan bangkit lagi. Mereka tidak akan tinggal diam, antek- anteknya akan terus berusaha memutarbalikan fakta. Salah satunya menyebarluaskan fitnah.

Sejarah perlu diketahui sebagai cermin dan instrospeksi untuk diperbaiki dan mengantisipasi, dengan mempertahankan ideologi Pancasila.

Sejumlah tokoh nasional bahkan mantan petinggi TNI juga telah mengingatkan bahaya PKI gaya baru. Videonya beredar di medsos bahayanya ajaran PKI.

Ajaran komunisme adalah mengingkari eksitensi Allah Ta’ala dan mengingkari setiap perkara yang ghaib, mereka meyakini bahwa materi adalah pondasi segala sesuatu.

Mereka memerangi semua agama, dan menganggapnya sebagai candu bagi bangsa. Memerangi kepemilikan individu, dan meyakini kepemilikan harta bersama serta menghapuskan warisan.

Menjalankan pemerintahan terhadap rakyat dengan besi dan api (diktator) tidak ada ruang untuk menggunakan akal pikiran (yang sehat).

Tujuan menghalalkan segala cara. Mereka meyakini bahwa tidak ada akherat, tidak ada hukuman dan ganjaran selain kehidupan dunia.

Komunisme meyakini konfrontasi, kekerasan dan berusaha mengobarkan api kedengkian dan kebencian antara kaum buruh dan pemilik usaha.

Melarang kaum muslimin untuk menampakkan syiar agamanya, (bagi mereka) menyimpan atau memelihara mushaf Al-Qur’an merupakan tindakan kriminal, (pelakunya) akan dihukum penjara.

Baca juga : DPRD Kabupaten Samosir Rapat Paripurna Tentang RP-APBD 2021 dan RPJMD 2021-2026 Serta Penyertaan Modal

Menjalankan aksinya mereka bersandar pada kecurangan, pengkhianatan dan penculikan untuk menyingkirkan musuh mereka meskipun dari anggota partainya sendiri.

Mereka memegang prinsip, sesungguhnya musnahnya tiga perempat dunia ini bukanlah masalah. Yang penting seperempat yang tersisa menjadi orang komunis.

Selamat memperingati hari kekejaman PKI. Ajaran komunis sesat dan menyesatkan. Mari kita awasi gerak-gerik kebangkitan PKI gaya baru. (KRO/RD/Dikutip dari berbagai sumber)