RADARINDO.co.id-Medan: Berita pengerusakan kebun kelapa sawit milik PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Bah Jambi, sempat ramai dipublish di media sosial.
Berita tersebut melansir sebanyak puluhan warga warga Kampung Balige, Mariah Jambi diduga melakukan pengerusakan dengan cara memotong tanaman pohon sawit produktif milik PTPN IV Kebun Bah Jambi Simalungun.
Belum diketahui secara pasti, apa alasan pengerusakan tersebut yang warga mengatasnamakan kelompok tani di areal HGU PTPN IV Kebun Unit Bahjambi.
Lebihlanjut disebutkan, warga kelompok tani menguasai areal Afdeling II Blok 2008.G. Warga merusak tanaman dengan mengegrek atau memotong pelepah sawit, pada Jumat (09/07/2021) pagi.
Baca juga : Karo Organisasi Setdaprovsu Kunjungi Pemko P. Sidimpuan
Warga datang dengan membawa arit atau eggrek dan canggul itu terdiri dari kaum perempuan dan lelaki dengan sengaja menduduki areal HGU Afdeling II Kebun Bah Jambi tersebut.
Akibat pengerusakan tanaman produktif diatas lahan HGU PTPN IV, pihak perusahaan mengalami kerugian dari pendapatan produksi.
Sementara itu, puluhan karyawan PTPN IV Kebun Bah Jambi hanya warga kelompok tani memotong pelepah pohon sawit tanaman tahun 2008.
Tampak personil keamanan dari Polres Simalungun dan Polsek Tanah Jawa, dipimpim Kabag Ops Kompol Surya didampingi Kapolsek Tanah Jawa Kompol Selamat dan Kasat Intelkam, AKP Restuadi serta Kasat Binmas, Kompol Y Sinulingga, Kanit Jatanras Satuan Reskrim Polres, Ipda Fritsel Sitohang, Iptu Bontor Tobing dari Satuan Shabara bersama anggota berada di TKP mengamankan situasi.
Situasi dilapangan sempat tegang, apalagi puluhan karyawan dan petugas keamanan Kebun Bah Jambi dipimpin Koor Kam Mayor Warto Bimo beserta keamanan lainnya sempat melakukan perlawanan terhadap para warga kekompok tani yang sedang melakukan perusakan pohon sawit.
Beruntung, Kabag Ops Kompol Surya langsung melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari bentrok fisik.
Hingga siang hari para warga kelompok tani yang berasal dari desa Balige itu akhirnya membubarkan diri masing-masing.
Turun langsung dilapangan, Manager Distrik I dan II, Jimmy Silalahi, Manager Kebun Unit Bahjambi Edy Harianto, Askep Rayon B Khoiruddin Lubis, Askep Rayon A, Andi Wijaya dan para Kabid SDM Distrik I, Fardi Nanda Sanjaya dan Kabid SDM Diatrik II dan Kabid Tanaman Distrik lainnya beserta staf dan Karpim PTPN IV Kebun Bah Jambi terjun ke lokasi bersama personil Polres dan Koramil Tanah Jawa melakukan pengamanan asset.
Warga yang melakukan perusakan dan menguasai atau menduduki lahan HGU PTPN IV Bahjambi tersebut berasal dari Kampung Balige, Nagori Mariah Jambi sebanyak 147 KK.
Disebut sebut bahwa pimpinan kelompok tani berinisial SS dan bermarga S adalah oknum yang layak untuk diminti pertanggung jawaban.
Pasalnya, pengerusakan kebun sawit diatas lahan HGU PTPN IV yang dilakukan kelompok tani konon atas perintah pimpinan kelompok tani.
Termasuk tindakan brutal diatas lahan PTPN IV merusak pohon sawit dan menanami pohon pisang, jagung dan umbi kayu.
“Tindakan pengerusakan kebun kelapa sawit yang dilakukan warga kampung Balige telah merugikan perusahaan negara. Artinya, perbuatan tersebut telah tidak dibenarkan dalam undang undang, dan itu salah” ujar salah seorang warga Raya Timuran yang tidak mau disebutkan namanya, Minggu (11/07/2021) siang.
Jika mereka (warga kelompok tani-Red) memiliki bukti kepemilikan lahan yang dikuasai dan diusahai PTPN IV silakan tempu jalur hukum.
Baca juga : Bupati Kampar Siap Jadikan Kabupaten Layak Anak Kategori Pratama Menjadi Madya
“Bukan sembarang menebang, merusak termasuk bercocok tanam diatas lahan bukan miliknya. Itu bisa terancam pidana lo. Ini negara hukum semua ada aturanya,” katanya dengan nada netral dalam kasus ini.
Sebelumnya, Kapolres Simalungun AKBP Agus Waluyo hingga saat ini belum bersedia memberikan komentar atasa aksi warga yang diduga merusak dan menduduki lahan HGU PTPN IV Kebun Bah Jambi.
Informasi terakhir, bahwa warga kelompok tani asal kampung Bali masih berkerumun menduduki lahan tersebut, Sabtu (10/07/2021) pagi hingga sore.
Hingga berita ini dilansir, ketua kelompok tani, termasuk Manager PTPN IV Kebun Bah Jambi, belum bisa dimintai tanggapan oleh media ini. (KRO/RD/TIM)