RADARINDO.co.id : Nyeri pada bagian punggung yang menjalar hingga ke bahu, leher, bahkan tangan bisa jadi tanda saraf kejepit.
Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan tulang belakang di Eka Hospital BSD, Asrafi Rizki Gatam mengatakan, saraf kejepit adalah kondisi yang terjadi saat saraf tertekan oleh jaringan di sekitarnya. Sebut saja jaringan otot, tulang, hingga tulang rawan.
Secara medis, kondisi ini juga dikenal dengan sebutan pinched nerve. Sebagian besar kasus saraf kejepit terjadi pada bagian punggung. Namun, sebenarnya kondisi ini tak cuma terjadi di punggung, tapi juga di bagian mana pun yang memiliki saraf.
“Jadi ketika terasa sakit, itu karena tulang belakangnya menerima tekanan berlebih sehingga menyebabkan bantalan di antara tulang belakang ini rusak. Makanya saraf keluar dan terjepit,” kata Asrafi melansir cnnindonesia.com.
Jangan pernah menyepelekan masalah saraf kejepit. Pasalnya, pada beberapa kasus, ada pasien yang sampai mengalami kelumpuhan akibat saraf kejepit yang tidak ditangani.
“Bisa menyebabkan lumpuh. Makanya pada kasus yang parah, operasi juga diperlukan untuk mengembalikan posisi saraf terjepit ini,” kata dia.
Saraf kejepit bisa dialami siapa saja, tak kenal usia dan jenis kelamin. Namun, menurut Asrafi, masalah ini paling banyak dialami oleh mereka yang berada di usia dewasa muda.
“Usia 20 sampai 40 itu paling rawan terkena saraf kejepit. Alasannya, karena terlalu banyak beraktivitas tapi tidak dibarengi dengan gerak seluruh tubuh. Misal saat kerja terlalu lama duduk di posisi yang sama,” katanya.
Selain itu, ada juga beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami saraf terjepit. Diantaranya berat badan berlebihan. Mereka yang mengalami obesitas, terutama buncit di bagian perut, paling berisiko mengalami saraf kejepit di bagian punggung. Sebab, berat badan berlebih membuat beban di bagian tulang belakang bertambah besar.
Selain itu adalah genetik. Jika di keluarga ada yang memiliki riwayat terkena saraf kejepit, maka risiko terkena masalah ini semakin besar.
Rasa sakit yang dialami seseorang saat mengalami saraf kejepit mungkin sama dengan pegal-pegal biasa saat otot kram atau kelelahan. Tapi, ada gejala khusus yang bisa jadi tanda utama bahwa rasa sakit yang muncul mengindikasikan ada saraf yang terjepit.
Beeberapa gejala saraf kejepit diantaranya kesemutan dan otot yang terasa lemah, rasa nyeri parah sampai terasa seperti terbakar, rasa nyeri yang menjalar ke bagian leher, lengan, dan pundak, mulai mati rasa dan tangan sulit digerakkan, serta nyeri tak kunjung hilang hingga hampir tiga minggu.
Namun, setidaknya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah saraf kejepit.
Diantaranya mempertahankan berat badan ideal. Menurut Asrafi, cara paling ampuh menghindari saraf kejepit adalah dengan memiliki berat badan ideal. Pasalnya, saat tubuh kelebihan berat badan, beban di otot semakin besar.
Kemudian, jangan malas bergerak. Rutin melakukan olahraga dan bergerak juga sangat dianjurkan. Hal ini bisa melatih otot lebih fleksibel dan tidak mudah tegang. (KRO/RD/CNN)