RADARINDO.co.id-Medan : Ketua MIO Sumut Desak Pemprovsu Alokasikan Anggaran Pencegahan Covid Secara Gratis. Ketua DPW MIO Sumut, Bachtiar SH, mendesak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara segera mengambil sikap tegas, teruji dan tepat sasaran terkait pencegahan virus corona.
Artinya, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara agar sesegera mungkin mengalokasikan anggarkan pengadaan masker dan hand sanitizer kepada masyarakat, secara gratis.
Ini merupakan tindakan rasional terhadap langka-langka bentuk pencegahan covid 19 ditengah kecemasan masyarakat saat ini.
Baca juga : Kapolsek Medan Area Berikan Teguran Kepada Salah Satu Ormas Akibatkan Kemacetan
Demikian disampaikan Bachtiar, SH saat ditemui RADARINDO.co.id di Sekretariat DPW MIO Indonesia Provinsi Sumut, Jln Armada No.16 Medan, Kamis (6/05/21) malam.
Melihat kenyataan yang ada di lapangan, sepertinya masyarakat sudah tidak perduli lagi pada aturan Prokes yang selalu dihimbau dan disarankan oleh Pemerintah, terutama tentang memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan.

Terutama mengenai Protokol Kesehatan menggunakan masker dan mencuci tangan, fenomena yang terjadi saat ini, banyak masyarakat yang sudah tidak mau lagi menggunakan masker.
Tidak pedulinya masyarakat terhadap Prokes menggunakan masker dan mencuci tangan sebagai salah satu cara meminimalisir penularan Covid, harus ada campur tangan Pemerintah sebagai bentuk tanggungjawab negara terhadap rakyatnya.
Lebihlanjut Bachtiar yang juga Ketua Pemuda LIRA Sumut ini, meminta sekaligus menyarankan kepada Pemprovsu untuk segera merealisasikan kembali anggaran pengadaan masker dan sanitizer sesegera mungkin.
Ditempat terpisah, Kepala Dinas kesehatan Provinsi Sumut dr. Alwi Mujahit Hasibuan, MKes, memberikan tanggapan terkait kasus Covid di Sumut, bahwa saat ini, Rumah sakit favorit, penuh.
Hal ini terjadi karena kenaikan kasus sedang-berat, dimana pelaksanaan isolasi mandiri yang tidak sesuai petunjuk yang ada.
“Isolasi mandiri yang seharusnya diputuskan oleh dokter dan dibawah pengawasan petugas, selama isoman, tidak terjadi. Isoman, diputuskan sendiri oleh yang bersangkutan. Tanpa pengawasan, tanpa penanganan”, ujarnya kepada Sumutpos.id.
Lihat juga : Belasan Ruko di Kota Pinang Hangus Di Lalap Sijago Merah
Karena tidak adanya pengawasan dan penanganan, banyak kasus yang terjadi perberatan, tidak ada yang tahu.
Yang bersangkutan tidak ke rumah sakit, sampai terpaksa harus ke rumah sakit karena kondisi yang semakin berat.
Sampai di rumah sakit, kondisi sudah berat-kritis. Sebagian meninggal di RS yang mengakibatkan angka kematian yang lebih tinggi dibanding angka rata-rata Nasional.
Sebagian selamat, tetapi dengan tingkat kerumitan yang lebih tinggi, biaya yang lebih mahal, masa rawat yang lebih lama.
Seharusnya kasus ringan juga harus tetap ditanggulangi negara, sehingga isolasi terfokus pada tempat yang disiapkan, sehingga dapat melokalisir kasus dan mengurangi resiko terjadinya penularan.
Dengan pengelolaan yang benar, kasus ringan akan dapat mencegah perberatan kasus, dari ringan ke sedang, sedang ke berat, ujar Alwi Mujahit.
Mengakhiri statemenya, Ketua MIO Sumut, Bachtiar mengingatkan kepada semua warga agar tidak lupa mengkonsumsi bawang putih mentah setiap hari, dan minum air putih hangat. Hal ini merupakan bentuk pencegahan terhadap virus. (KRO/RD/Tim)