RADARINDO.co.id – WASHINGTON DC : Jumlah korban meninggal akibat wabah Covid-19 di AS mencapai 40.661 orang setelah otoritas kesehatan mencatatkan 1.997 kematian baru. Dilansir dari Kompas.com, Selasa (21/4) seperti diwartakan AFP, berdasarkan data dari Universitas John Hopkins, jumlah yang dilaporkan pada Minggu itu (19/4) mengalami kenaikan dari 24 jam sebelumnya.
Merujuk kepada data yang disajikan John Hopkins pada Sabtu (18/4), AS mencatatkan 1.891 kematian karena Covid-19. Angka pada Minggu terjadi di tengah pernyataan Gubernur New York Andrew Cuomo, menyebut bahwa wilayahnya sudah melewati puncak wabah.
Pada Rabu lalu, John Hopkins memaparkan data jumlah korban meninggal harian di Negeri “Uncle Sam” itu mencapai 2.500 orang. Hingga saat ini, AS masih menjadi negara dengan tingkat infeksi maupun kematian karena virus corona tertinggi di seluruh dunia.
Selain 40.661 angka kematian, badan kesehatan setempat juga menyatakan sebanyak 759.086 terpapar dari virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China itu.
Di tengah masih tingginya angka kematian, ribuan rakyat AS turun ke jalan dan menentang rencana pemerintah negara bagian memberlalukan lockdown. Di Washington, lokasi kasus pertama AS, sekitar 2.000 orang mengabaikan pembatasan sosial dan berunjuk rasa agar negara bagian dibuka lagi.
Di Denver, beberapa demonstran mengenakan topeng wajah Presiden Donald Trump dalam aksi bertajuk “ReOpen Colorado” tersebut. mereka frustrasi dengan cara pemerintah negara bagian merespons virus. “Penanganan ini lebih parah dari Covid-19,” demikian tulisan di poster yang dibawa pengunjuk rasa. (KRO/RD/KMP)