Meraih “Untung Besar” Perbanyak Ibadah di Bulan Ramadhan

23

RADARINDO.co.id – Medan : Puasa adalah rukun Islam ketiga yang diwajibkan bagi umat Islam. Seperti yang tercantum dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 183 yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”

Sebulan penuh perjalanan umat Islam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan. Begitu banyak amalan khusus bagi orang yang beriman mempersiapkan bekalnya untuk menghadapi perjalanan yang panjang, kekal dan abadi.

Baca juga : Pohon Surga di Dunia, Daun Bidara Ampuh Usir Jin

Amalan itu meliputi membaca Alquran, mendirikan shalat-shalat sunat. Berzikir, bershalawat dan bersedekah. Bagi hamba Allah SWT yang bertaqwa Ramadhan adalah momen yang tepat untuk mencari “untung” sebanyak-banyaknya.

Mengingat setiap amalan di bulan Ramadhan, Allah SWT Sang Maha Pengampun akan melipatgandakan amalan dan ibadah yang dilakukan.

Terlebih di bulan Ramadhan, Allah SWT memberikan keistimewaan bagi umat Nabi Muhammad SAW yang belum pernah diturunkan kepada umat para nabi dan Rasul sebelumnya. Allah SWT memberikan suatu kemuliaan dengan turunnya Malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Seperti Firman Allah SWT di dalam Al Qur’an Surat Al Qadr yang artinya : 1.Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar. 2.Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?. 3.Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.4.Pada malam itu turun para malaikat dan Rµh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. 5.Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.

Tentunya bagi pemeluk Islam yang meyakini dan beriman kepada datangnya hari akhir dan adanya hari pembalasan, datangnya bulan suci Ramadhan akan dipergunakan sebaik-baiknya untuk beribadah memohon ampunan kepada Allah SWT serta berdoa agar bahagia hidup di dunia dan akhirat.

Ada satu pesan dan nasehat dari seorang guru madrasah semasa penulis masih bersekolah. Kepada kami para siswanya, saat beliau mengajar Tauhid, beliau memberikan pemahaman dengan contoh sederhana agar mudah dipahami.

Baca juga : Ini Alasan Mengapa Wanita Menjauhi Pria Pujaannya

Yakni dengan pertanyaan, “ada yang tahu mengapa jerami dan kulit padi yang sudah diambil berasnya dibakar oleh petani?, sebagian petani yang lain dibiarkan membusuk agar menjadi pupuk?.

Beragam jawaban diberikan oleh para siswa. Dan beliau sembari tersenyum selalu memberikan kesempatan yang seluas-luasnya dengan kata-kata motivasi, “jangan pernah takut salah ya untuk menjawabnya”.

Begitu banyak jawaban yang diberikan para siswa, dan lalu beliau menambahkan, “jerami dan sekam itu sudah tak berguna lagi, kalau pun berguna itu untuk pupuk agar tanahnya subur dan kaya dengan zat hara”, maka oleh petani dibakar.

“Sama juga halnya dengan kita manusia ini, kita diciptakan oleh Allah SWT untuk mengabdi kepada Allah”. Diberikan kesempatan hidup untuk berbuat amal kebajikan, namun manusia itu selalu ingkar. Ingkar pada Sang Khalik juga ingkar pada dirinya, dan manusia itu menjadi tak berguna, maka oleh Allah SWT manusia tersebut yang berdosa dimasukkan ke neraka, untuk mendapat siksaan.

Kini dengan hadirnya Ramadhan, bulan yang penuh rahmat, ampunan dan pembebasan dari siksa api neraka mari kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Mari kita raih untung ganjaran pahala dan ridho Allah SWT semasa kita masih sehat.

Mari kita melihat dengan ‘Iqra” lingkungan sekitar dari wilayah saudara-saudara kita yang saat ini terkena bencana alam. Mereka sehat dan ingin ibadah namun situasi dan kondisi yang tidak mendukung. Daerahnya terendam banjir besar, ada bencana tanah longsor dan ada juga gempa bumi.

Kini saatnya Ramadhan kita meraih untung sebanyak-banyaknya untuk beramal ibadah sebelum terlambat. (KRO/RD/Budi Sudarman)