Mitos Minum Jus Jambu Bisa Obati DBD, Simak Faktanya

63

RADARINDO.co.id : Bagi sebagian orang, jus jambu biasanya langsung jadi incaran ketika ada anaknya yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya, jus jambu dianggap mampu menaikkan trombosit.
“Perjalanan penyakit demam berdarah itu efek fatalnya yang bisa menyebabkan kematian adalah karena kebocoran pembuluh darah. Bukan jumlah trombosit yang rendah. Jadi jambu, sari kurma, dan air daun pepaya, itu diklaim untuk menaikkan trombosit,” kata Ketua Komnas KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) sekaligus spesialis anak dan konsultan penyakit infeksi dan tropis anak, Hinky Hindra Irawan Satari, dilansir dari cnnindonesia.

Baca juga : Proyek Pengendalian Banjir Diduga Sarat Masalah, Ketua DPRD Sumut : Laporkan

Dijelaskanya bahwa mengkonsumsi jus jambu, sari kurma dan air daun pepaya bukan untuk mengatasi demam berdarah, melainkan hanya akan meningkatkan trombosit. Hanya saja peningkatan trombosit saat DBD ini disebut bukanlah tujuan pengobatan.
“Jadi sebetulnya bukan itu tujuan pengobatannya. Tata laksana pengobatan DBD itu penggantian cairan karena pembuluh darahnya bocor. Bukan buat naikin trombosit. Trombosit itu nanti naik sendiri. Meski demikian, ini tak berarti kalau Anda tak perlu atau tak boleh memberikan jus jambu buat anak yang kena DBD,” jelasnya.

Baca juga : Polisi Diminta Tindak Pemasok dan Penadah BBM Solar Ilegal di Gabion Belawan

Hinky menyebut, boleh saja jika orangtua ingin memberikan jus jambu, sari kurma maupun air daun pepaya jika anak mengalami demam berdarah. Namun demikian, fokuskan untuk memenuhi kebutuhan cairan anak.
“Nggak harus jus jambu juga. Mau jus alpukat, mau jus apapun pokoknya minum. Teh, air putih, susu, kuah sup juga bisa. Pokoknya cairan,” ucap Hinky.
Menurutnya, orangtua bisa memberikan cairan lainnya seperti susu, teh, atau bahkan kuah sup kepada anak agar kebutuhan cairannya dapat terpenuhi. (KRO/RD/CCN)