RADARINDO.co.id – Deli Serdang: Bagi masyarakat Indonesia, khususnya suku Jawa, tentunya tak asing dengan panganan bernama tapai.
Baca juga : Pimpinan Regional II PTPN IV PalmCo Hadiri Tanam Perdana Sawit Kebun Tinjowan
Makanan tradisional yang memiliki rasa manis itu biasa terbuat dari singkong maupun beras ketan. Untuk beras ketan, biasa menggunakan ketan hitam. Namun tak sedikit orang yang menggunakan ketan putih.
Dalam pengolahannya, singkong maupun beras ketan akan diberi ragi dan selanjutnya dipermentasi untuk menghasilkan tapai yang manis.
Nek Yatemi adalah satu dari sekian banyak pengusaha atau lpengrajin tapai yang bermukim di Jalan Perhubungan No.57 Desa Kolam Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara.
Baca juga : Kapolsek Belawan Sambut Kunjungan Pengurus KJMB
Wanita berusia 74 tahun itu memulai usahanya sekitar tahun 1981 saat beliau masih mempunyai 2 anak hingga saat ini. Kini, telah banyak langganannya yang memesan tapai kepada Nek Yatemi. Sekitar 450 kg setiap harinya tapai yang harus diolah.
“Sekarang di sini sudah ada usaha pembuatan tapai, kurang lebih sekitar 15 orang,. Awalnya saya yang mulai,” ungkap Nek Yatemi kepada awak media, Rabu (1/5/2024).
Sekarang, usaha tapai tersebut dilanjutkan oleh anak-anaknya. Sedangkan Nek Yatemi yang telah berusia senja, hanya membantu-bantu saja.
Terlihat ada 5 orang pekerja dengan masing-masing bidang. Seperti mengupas kulit singkong, merebus dan membungkus. (KRO/RD)