Pengusaha Ini Pernah Sebut Xi Jinping “Badut”, Kini Diselidiki Kasus Pelanggaran Serius

72 views

RADARINDO.co.id : Ren Zhiqiang, mantan eksekutif perusahaan properti China, yang mengkritik dan menyebut Presiden Xi Jinping sebagai “badut”, kembali muncul ke permukaan.

Beberapa waktu lalu, anggota Partai Komunis China sekaligus mantan eksekutif Huayuan Real Estate Group tersebut, sempat hilang sejak 12 Maret setelah menulis sebuah esai yang mengkritik Xi Jinping dan pemerintahannya dalam penanggulangan wabah virus corona di China.

Dalam esainya, Ren mengkritisi pidato yang disampaikan Xi pada 23 Februari lalu.Saat itu, Ren mengungkapkan telah terjadi krisis pemerintahan dalam partai. Meski tidak menyebutkan nama Xi, Ren dilaporkan menulis bahwa ia tidak melihat seorang kaisar sedang berdiri disana memamerkan “pakaian barunya”, tetapi seorang badut telanjang yang bersikeras terus menjadi kaisar.

“Realitas yang ditunjukkan oleh epidemi ini adalah bahwa partai membela kepentingannya sendiri, pejabat pemerintah membela kepentingan mereka sendiri, dan raja hanya membela status dan kepentingan inti,” kata versi esai yang telah diterjemahkan dan dimuat The Guardian, dilansir dari RMmol, Kamis (9/4).


Setelah lama menghilang usai menulis esai yang mengkritik Xi Jinping, pejabat partai mengungkapkan bahwa Ren tengah diselidiki kasus pelanggaran serius atas kedisiplinan dan hukum. Pelanggaran tersebut banyak digunakan untuk tuduhan terhadap kasus korupsi.

Dalam pernyataan singkat, otoritas anti korupsi China juga mengatakan bahwa saat ini Ren sedang menjalani tinjauan disiplin dan pengawasan dari Komisi Anti Korupsi. Sebelum terlibat dalam kasus ini, pada 2016 silam, Ren juga telah menjalani masa percobaan selama satu tahun setelah mengkritik pemerintah. (KRO/RD/RMOL)