RADARINNDO.co.id – Deli Serdang: Umat Islam harus cerdas mewaspadai gerak -gerik antek -antek PKI gaya baru, yant tengah viral di medsos. Ajaran komunis sungguh sesat dan menyesatkan.
Mereka tak layak hidup di bumi NKRI, PKI musuh semua bangsa dan umat. Jika ada oknum yang mendukung faham komunis yang tak mengenal tuhan, patut di curigai.
Baca juga : Tidak Jauh Dari Mapolsek Siborong-borong, Judi Mesin Tembak Ikan Bebas Beroperasi
Bahkan perlu dibersihkan, sebelum menjadi virus di bumi NKRI. Masih segar dalam ingatan kita, kekejaman G30S PKI yang membunuh 7 Jenderal bahkan ribuan manusia tak berdosa.
Gerakan komunis gaya baru harus terus diantisipasi. Mereka tidak segan -segan membakar rumah ibadah, termasuk sarana pendidikan pondok pesantren.
Seperti yang terjadi pengerusakan dan intimidasi di Pondok Pesantren MA’HAD ARBIYYATUL QUR’AN AL HASYIMYYAH, H. Burhanudin di Pasar l Desa Seantis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Minggu (02/10/2021).
Pendiri Pondok Pesantren H. Burhanudin menyesalkan tindakan oknum teror yang merusak bangunan pesantren, plang pesantren di robohkan.
Bahkan penjaga malam di todongkan senjata Soft Gan. Akibatnya semua mereka mengalami trauma yang mendalam.
Kekejaman dan prilaku oknum tersebut mirip antek – antek PKI gaya baru. Mereka sangat membeci umat Islam, masjid, pesantren dan sarana ibadah lainya.
Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) mengatakan saat ini mereka memiliki santri muda sekitar 40 orang, ikut trauma mendalam.
Apalagi kejadian tersebut sudah sempat viral di sosmed. Berdasarkan pengakuan seorang penjaga malam, yang biasa dipanggil pak Bangun (70).
Ia mengatakan saat terjadi teror ada oknum polisi yang berinisial FS dan 4 Orang temannya datang mengancam dan menodongkan senjata jenis Soft Gun kepada saya, jelas Pak Bangun.
Lanjut Pak Bangun, dia juga merusak bangunan Pesantren yang saya jaga di sini. Pasar l desa seantis, kecamatan Percut Sei Tuan.
Penjaga malam, Pak Bangun juga mengatakan kepada awak media, ada 3 (tiga) kali berturut-turut datang di malam hari dan waktu yang sama sekira pukul 23.00 Wib.
Baca juga : Secara Sederhana TNI AL Lantamal l Peringati Puncak HUT TNI ke 76
“Mereka datang ke bangunan Pesantren merusak dan mengancam saya. Kedatangan oknum dari kepolisian dengan nada marah saya sudah takut pak, apalagi dengan menodongkan senjata dan sempat juga saya di piting pak,” ujarnya.
Harapan penjaga malam pak Bangun minta Kapolrestabes Medan dan Kapoldasu, maupun Kapolri, segera menindak tegas para mafia tanah dan oknum Polisi yang ikut menjadi becking tanah.
Hingga berita ini dilansir, Kapolrestabes Medan dan Kapolda Sumut belum bisa dimintai keterangan.(KRO/RD/Jumadi/AP.Silalahi)