RADARINDO.co.id – MEDAN : Setelah mengalami penguatan pada sesi perdagangan pembukaan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpuruk di sesi kedua dengan ditutup anjlok di level 4.625,90 atau melemah 1.71%, kinerja pasar keuangan kembali terpukul setelah IMF menskenariokan kemungkinan terburuk ekonomi global akan berhadapan dengan depresi besar seperti tahun 1930 silam.
Walaupun IHSG melemah, mata uang Rupiah pada perdagangan pukul 15.30 sore mengalami penguatan dikisaran level 15.575 per US Dolar. Tren mata uang Rupiah ini berbalik dengan kinerja IHSG, di mana Rupiah tertolong dari data neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus sebesar $740.
Walaupun pada dasarnya surplus terjadi dikarenakan ekspor di bulan lalu yang turun 0.2%, dan diikuti dengan penurunan yang lebih besar pada sisi impor sebesar 0.75%.
Menurut Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin, pelaku pasar saat ini tengah terpukul seiring dengan perkiraan IMF yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global akan turun 3%, ini berbeda dengan ekspektasi IMF di awal tahun yang memperkirakan ekonomi global akan tumbuh 3.3%. (KRO/RD/J)