RADARINDO.co.id – Belawan : PT Barokah Jaya Bahari bergerak di Shipping Lines, Eksportir, Importir, Trucking, EMKL, Stevedoring Company, Freight Forwarding berkantor di Jln Pelabuhan Raya, No 4, Belawan mengalami kecewa atas pelayanan kantor OP Utama Belawan tidak optimal, Senin (20/9/2021).
Baca juga : Polsek Medan Area Gelar Operasi Patuh Toba 2021
Dimana , PT Barokah Jaya Bahari akan mengalami kerugian dana mencapai Rp2 miliar atas kegagalan sandar kapal tongkang muatan petikemas di Pelabuhan Belawan.
Sebelumnya, Pimpinan PT Barokah Jaya Bahari telah mengikuti sistem atau mekanisme yang ada guna kelancaran sandar kapal muatan peti kemas di Pelabuhan Belawan.
Saat itu, Kementerian Perhubungan Derektorat Jendral Perhubungan Laut melalui kantor OP Utama Belawan Jalan Suar, Pelabuhan Belawan telah mengeluarkan surat nomor : AL.301/1/17/OP.Blw-2021.
Dalam isi surat tersebut nomor : AL.301/1/17/OP.Blw-2021 menjabarkan Sebagai alternatif solusi penyandaran berge / kapal tongkang muatan petikemas dihimbau untuk dapat dilaksanakan di terminal dermaga umum / konvensional yang beroperasi secara penuh di pelabuhan belawan sehingga terkait segala bentuk tarif layanan jasa dapat dipungut PT. Pelindo I.
Terminal tersebut dan sudah termasuk ke dalam penghitungan pendapatan konsesi eksisting yang merupakan penerima bukan pajak ditandatangi oleh Kepala Kantor OP Utama Belawan, tanggal 3 Agustus 2021.
Tiba-tiba sore ini, pihak OP Utama Belawan menyampaikan kepada pimpinan PT. Barokah Jaya Bahari bahwa kapal tongkang muatan petikemas tersebut tidak boleh melakukan kegiatan sandar ke pelabuhan.
Padahal, kapalnya (Rudi Hartono) akan tiba di Pelabuhan yang kini terombang ambing ditengah laut karna pihak OP Utama Belawan mengatakan kapal tidak boleh melakukan kegiatan atau sandar ke dermaga pelabuhan Belawan.
Pimpinan PT Barokah Jaya Bahari sangat kecewa atas pelayanan pihak OP Utama Belawan, tindakan sepihak tanpa ada pemberitahuan secara resmi terkait pembatalan sandar kapal tersebut.
Padahal, Presiden Republik Indonesia mendukung kegiatan export apalagi ini adalah salah satu program Pemerintah hasil UMKM.
Kemudian, ia berharap kepada pihak OP Belawan mengambil kebijakan dan solusi karna kapalnya akan tiba di Pelabuhan Belawan.
“Ketika kapalnya akan tiba di Pelabuhan, sepertinya diabaikan begitu saja tanpa ada solusi,” ujarnya Rudi Hartono Pimpinan PT Barokah Jaya Bahari didepan kantor OP sore itu.
Baca juga : Kapolda Sumut Tinjau Vaksinasi Merdeka
“Kepada bapak Dirjen perhubungan laut, bapak menteri sekaligus bapak Presiden RI agar segera mengevaluasi kinerja kepala kantor OP utama Belawan ini,” ungkapnya Pimpinan PT Barokah Jaya Bahari.
Selain itu, Pimpinan PT Barokah Jaya Bahari juga kecewa kepada pimpinan PT Pelindo I Belawan yang saat ini belum merespon ataupun memberikan solusi atas hal ini.
Hingga berita ini dilansir, Kepala OP Utama Belawan, dan Pelindo I belum dapat di konfirmasi.(KRO/RD/Jumadi/AP. Silalahi)