RADARINDO.co.id-Medan: Hadis dari Barra bin ‘Azib , Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: “Jika kalian hendak tidur di pembaringan, berwudhulah seperti wudhu untuk shalat. Kemudian berbaringlah kamu dengan berbaring di lambung kananmu,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk memulai tidur dalam posisi miring ke arah kanan. Rupanya alasan-alasannya dapat dihubungkan dengan ilmu pengetahuan.
Baca juga : Aneh, Bandar Narkoba 3 Kali Ditangkap Hanya Jalani Rehab
Berdasarkan tinjauan anatomi dan fisiologi, manfaat tidur dengan posisi miring ke arah kanan adalah untuk mengistirahatkan otak sebelah kiri.
Secara anatomi, otak manusia terbagi menjadi 2, yaitu otak kanan dan otak kiri. Bagian kanan adalah otak kanan yang mengatur kerja organ tubuh sebelah kiri dan sebaliknya.
Umumnya, umat Muslim menggunakan organ tubuh bagian kanan sebagai anggota tubuh yang dominan dalam beraktivitas, seperti makan, minum, menulis, memegang sesuatu, dan sebagainya.
Jika tidur dengan posisi miring ke arah kanan, maka otak bagian kiri yang mengatur segala aktivitas tubuh bagian kanan akan terhindar dari bahaya yang timbul akibat sirkulasi yang melambat saat tidur (diam).
Bahaya tersebut meliputi pengendapan bekuan darah, lemak, asam sisa oksidasi, dan peningkatan kecepatan aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah.
Sehingga, jika seseorang berisiko terkena stroke, maka yang berisiko adalah otak bagian kanan dengan akibat kelumpuhan pada sebelah kiri (bagian yang tidak dominan).
Posisi tidur ke sebelah kanan yang rata, memungkinkan cairan tubuh (darah) terdistribusi secara merata dan terkonsentrasi di sebelah kanan (bawah).
Hal ini menyebabkan beban aliran darah yang masuk dan keluar jantung akan lebih rendah. Dampak dari posisi ini adalah denyut jantung menjadi lebih lambat dan tekanan darah pun akan cenderung menurun. Kondisi semacam ini akan membantu meningkatkan kualitas tidur.
Lambung manusia berbentuk seperti tabung berbentuk koma dengan ujung katup keluar menuju usus menghadap ke arah kanan bawah.
Jika seseorang tidur ke sebelah kiri, maka proses pengeluaran chyme (makanan yang telah dicerna lambung) menjadi sedikit terganggu.
Hal ini akan menghambat proses pengosongan lambung. Namun, untuk menetralkan semua, maka terkadang Rasulullah tidur ke arah kiri dalam waktu singkat.
Mengistirahatkan Pengosongan Kandung Empedu dan Pankreas. Adanya aliran chyme yang lancar akan menyebabkan jumiah cairan empedu yang dikeluarkan juga meningkat.
Hal ini akan mencegah pembentukan batu kandung empedu. Keluaran getah pankreas juga akan meningkat dengan posisi miring ke kanan.
Meningkatkan Waktu Penyerapan Zat Gizi. Saat tidur, pergerakan usus meningkat. Dengan posisi miring ke kanan, maka perjalanan makanan yang telah tercerna dan siap diserap akan menjadi lebih lama.
Hal ini disebabkan posisi usus halus hingga usus besar ada di bawah. Waktu yang lama saat tidur memungkinkan penyerapan dapat optimal.
Merangsang Buang Air Besar.
Dengan tidur miring ke sebelah kanan, proses pengisian usus besar sigmoid (sebelum anus), akan lebih cepat penuh.
Jika sudah penuh, maka akan merangsang gerak usus besar diikuti relaksasi dari otot anus sehingga mudah buang air besar.
Mengistirahatkan Kaki Kiri. Pada orang dengan pergerakan kanan, secara ergonomis guna menyeimbangkan posisi saat beraktivitas, cenderung menggunakan kaki kiri sebagai pusat pembebanan.
Sehingga kaki kiri cenderung lebih merasa pegal daripada kaki kanan. Apalagi kaki berada pada posisi bawah yang aliran darah baliknya cenderung rendah atau lambat.
Jika tidur miring ke kanan, maka pengosongan vena kaki kiri akan lebih cepat sehingga rasa pegal lebih cepat hilang. Nah.
Baca juga : PTPN4 Kebun Mandoge Bagikan Tea Tobasari di Afd I
Subhanallah sekali ya, rahasia sunah Rasulullah SAW. Ternyata memang hampir semua yang beliau kerjakan, tak hanya ibadah saja, bahkan akan berdampak baik untuk kesehatan.
Hikmah lainnya, tidur dengan miring ke kanan menyebabkan beliau lebih mudah bangun untuk melaksanakan shalat malam.
Silahkan sebarkan ke semua keluarga kita dan umat muslimin lainnya atau media sosial, semoga menjadi amal jariyah yang terus mengalir. (KRO/RD/SAM)