Medan  

Ratusan Ekor Babi Putih Lolos Malam Hari, Yang Mati Dibuang ke Laut

Ratusan Ekor Babi Putih Lolos Malam Hari, Yang Mati Dibuang ke Laut Belawan
Ratusan Ekor Babi Putih Lolos Malam Hari, Yang Mati Dibuang ke Laut Belawan

RADARINDO.co.id-Belawan: Meskipun telah ada dua ekor babi asal Kalimantan yang mati dalam perjalanan menuju pelabuhan Belawan. Namun tetap saja pihak Karantina Pertanian Belawan meloloskan ratusan ekor babi tersebut dibongkar dari kapal untuk dibawa ke kawasan Simarjarunjung, Kabupaten Simalungun, Minggu (09/01/2022) malam.

Baca juga : Acara Syukuran Polsek Siak Hulu Resort Kampar Santuni Anak Yatim

Sebanyak 830 ekor hewan babi potong asal Kalimantan itu didatangkan ke Sumut menggunakan kapal KM. Halimeda dan sandar di dermaga IKD pelabuhan Belawan.

Berdasarkan info dari orang dalam yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan babi putih itu dipasok oleh PT. AN beralamat di Jalan Simarjarunjung Km 8,5 Tiga Runggu Kec. Purba Kab. Simalungun.

Pejabat Pengelola Informasi Dan Dokumentasi (PPID), Dedek Febrina, S.Kom bersama Drh. Agus Sugiono dari Balai Besar Karantina Pertanian Belawan kepada RADARINDO.co.id di kantornya Jalan Sulawesi II Ujung Baru Belawan mengatakan, masuknya ratusan ekor babi itu sudah melalui mekanisme.

“Masuknya babi itu kemari sudah sesuai dengan ketentuan pak. Saya yang turun langsung ke dermaga untuk melihatnya”, ujar Agus, Senin (10/01/2022) siang.

Disinggung soal adanya babi yang mati saat dalam perjalanan, Agus mengatakan bukan karena adanya penyakit.”Mungkin yang mati itu karena terpijak sama kawannya. Namanya di laut kan goyang sana goyang sini. Tapi yang jelas bukan karena adanya penyakit. Saya ini seorang Dokter jadi saya bisa menilai babi itu mati karena penyakit atau bukan”, paparnya yakin.

Tapi itu pun, lanjut Agus, nanti hari Rabu besok saya akan cek lagi ke lokasi karantinanya (berlokasi di Kabupaten Simalungun-red) untuk memastikan, ujarnya.

Lebih jauh dikatakan Agus bahwa kedua ekor babi yang mati itu dibelah perutnya lalu dibuang ke laut, “Babi yang mati itu sebelum dibuang ke laut dibelah dulu perutnya agar dimakan ikan, terang Agus.

Ketika RADARINDO.co.id meminta diperlihatkan Surat Kesehatan Hewan babi itu untuk diphoto, Agus dan Dedek serentak menjawab tidak boleh.”Oh kalau untuk diphoto tidak boleh pak. Bapak hanya boleh melihat saja”, ujar Dedek.

Orang itu juga menolak memberikan informasi berapa quota babi di tahun 2022 ini, “Maaf pak, mengenai berapa jumlah quotanya itu bukan wewenang kami untuk menjawab”, begitu.

Sementara itu, di tempat terpisah, seorang warga di Belawan bernama Zulham Hasibuan, SH mengatakan semestinya pihak Karantina menolak babi itu dibongkar dari kapal.

Sebab dikhawatirkan 2 ekor babi yang mati itu telah mengidap penyakit.”Mestinya pihak Karantina Belawan tidak membiarkan babi itu dibongkar dari kapal. Takutnya kan babi itu mati karena penyakit”, ujar Zul.

Apalagi, lanjutnya, proses pembongkaran ratusan ekor babi itu dari kapal dilakukan secara truk lossing tanpa ada pemeriksaan kesehatan secara fisik sebelumnya oleh pihak Karantina.

Sebelumnya pada, Senin dini hari, 20 Desember 2021 juga masuk ratusan ekor babi dari Kalimantan menggunakan kapal dan pemilik yang sama.

Baca juga : Wakil Walikota Sidimpuan Hadiri Harlah PPP

Pada beberapa waktu lalu, ribuan ekor babi di Propinsi Sumatera Utara mati akibat terserang wabah penyakit African Swine Fever (ASF).

Virus ASF ini adalah penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 persen. (KRO/RD/Ganden)