RADARINDO.co.id – Medan : Lebih dari 100 ribu warga Israel menggelar aksi demo di sejumlah kota, Sabtu (22/3/2025) malam lalu. Aksi tersebut dilakukan untuk memprotes serangan militer ke Jalur Gaza, Palestina.
Melansir cnnindonesia, Senin (24/3/2025), aksi yang dilakukan disejumlah wilayah, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem tersebut, seiring dengan memuncaknya amarah warga atas keputusan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Baca juga: Enam Jamaah Umroh RI Tewas Kecelakaan, 1 Diantaranya Anggota DPRD
The Times of Israel melaporkan di Habima Square, Tel Aviv, puluhan ribu orang memadati alun-alun hingga tumpah ruah ke jalan sekitar. Jumlah para pedemo meningkat pesat karena sebelumnya hanya sekitar setengah area alun-alun yang terisi.
Lonjakan massa dipicu oleh upaya Netanyahu memecat Kepala Badan Intelijen Shin Bet Ronen Bar dan Jaksa Agung Gali Baharav-Miara. Warga menilai langkah Netanyahu ini dilakukan hanya demi mempertahankan kekuasaannya semata.
Pemimpin partai-partai oposisi seperti Yair Lapid dan Yair Golan termasuk diantara demonstran yang berkumpul di Habima. Bersama masyarakat, mereka menentang “kediktatoran” Netanyahu yang disambut riuh teriakan massa.
Sementara itu, di Hostages Square, massa berkumpul atas panggilan Forum Sandera dan Keluarga Hilang. Massa memprotes tindakan pemerintahan menyerang kembali Gaza hingga merusak kesepakatan gencatan senjata.
Baca juga: Viral, Oknum Polisi Diduga Minta THR ke Pihak Hotel
Warga khawatir serangan Israel akan membahayakan nasib mereka yang masih disandera. “Kembalinya pertempuran dapat menewaskan para sandera yang masih hidup dan menyebabkan yang telah tewas menghilang,” demikian pernyataan forum tersebut. (KRO/RD/CNN)