RADARINDO.co.id – Nias : Founder Yayasan Gozena Bangkit Berkarya yang juga Ketua PKBM Ziona, Rido Favorit S Waruwu, menjadi pemateri/narasumber pada refreshment atau peningkatan kapasitas tutor dan mentor PPA Delada Helefanikha di Aula Bintang Laut Museum Pusaka Nias, Sabtu (16/3/2024).
Baca juga : Inafis Polres Sergai Olah TKP Penemuan Mayat di Kotarih
Rido Favorit S. Waruwu mengisi materi tentang hak-hak anak yang harus dijunjung tinggi oleh para tutor dan mentor. Kehadiran Rido Favorit S. Waruwu pada kegiatan tersebut atas surat permintaan sebagai narasumber Nomor : 127/I-A/PPAD-J.01/XV/03.2024 yang disampaikan oleh PPA Delada Helefanikha ke Yayasan Gozena Bangkit Berkarya.
Koordinator PPA Delada Helefanikha, Iman Jaya Gea berharap narasumber dapat memberikan penguatan kapasitas kepada mentor dan tutor tentang hak-hak anak sehingga seluruh pelayan yang tergabung di PPA Delada Helefanikha dapat memahami dan menjunjung tingga hak anak dalam tugasnya sehari-hari.
Ia juga menghimbau seluruh peserta untuk dapat mengikuti kegiatan dengan baik, terfokus sehingga dapat bermanfaat bagi masing-masing peserta.
Iman Jaya Gea menambahkan bahwa PPA Delada Helefanikha juga telah bermitra dengan Yayasan Gozena Bangkit Berkarya melalui PKBM Ziona dalam memberikan kursus dan pelatihan bagi anak-anak PPA yang memiliki minat dan bakat tentang desain grafis dan editing video.
“Saat ini ada beberapa anak PPA Delada Helefanikha yang sedang mengikuti kursus dan pelatihan di PKBM Ziona,” ungkap Iman Jaya Gea.
Baca juga : Ketum IWO Indonesia Minta Jajaran Pengurus Dirikan Posko di Lokasi Banjir Demak
Sementara Rido Favorit S. Waruwu, mendorong para peserta untuk memandang anak dari sudut pandang agama, sosial, budaya dan hukum sehingga anak bisa ditempatkan pada posisi yang special dan semua pihak bertanggungjawab untuk pemenuhan dan perlindungan anak.
Rido juga mendorong para mentor dan tutor mengedepankan prinsip pemenuhan hak anak dalam setiap aktifitas pembelajaran, pelatihan, mentoring yang diselenggarakan oleh PPA.
Rido Waruwu juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk menganalisis masalah berdasarkan 3 studi kasus yang dibagikan kepada peserta. Cukup menantang dan mengajak para peserta untuk berpikir kritis dalam menemukan pemecahan masalah dalam studi kasus tersebut.
Tampak peserta sangat antusias dan menyampaikan pendapat, saran hingga cara pandang dalam studi kasus yang diberikan oleh narasumber.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang luar biasa ini, karena berdampak dan bermanfaat pada pelayanan terhadap anak-anak PPA Delada Helefanikha. Diharapkan kegiatan ini tak sebatas rutinitas, namun dapat dioptimalkan menjadi kegiatan yang berdampak baik,” tutup Rido. (KRO/RD/Rd)
