Rusuh Akibat Demo Kematian George Floyd Meluas Hampir ke Seluruh AS

71 views

RADARINDO.co.id – New York:
Kondisi di sejumlah negara di dunia, kian “tegang dan memanas” terlebih lebih merebaknya isu wabah virus corona. Tidak heran, kesenjangan bisa memicuh hal hal yang tak diinginkan seperti berbuntut demo dan ricuh.
Hal ini yang terjadi di negara Adikuasa, kerusuhan akibat demonstrasi kematian pria kulit hitam George Floyd kian meluas hampir ke seluruh Amerika Serikat (AS).

Demonstrasi yang berujung ricuh ini merebak usai terjadi kasus kematian George Floyd, yang lehernya ditindih lutut polisi berkulit putih di Minneapolis. Floyd dituduh melakukan transaksi dengan uang palsu, dan ia langsung diamankan polisi, tetapi justru sekaligus berujung kematian, sesuai dilansir Reuters pada Sabtu (30/5/2020).

Ribuan demonstran menyerbu perimeter Barclays Center di New York. Kemudian di Brooklyn, polisi melakukan sejumlah penangkapan demonstran pada Jumat (29/5/2020). Demonstran diborgol, lalu dimasukkan ke bus kota.


Para demonstran bersorak dan memainkan musik hip hop. Mereka bentrok dengan polisi antihuru-hara, yang terkadang menarik orang dari kerumunan yang melemparkan botol atau proyektil lainnya.

Aksi yang bertajuk “I Can’t Breathe” di Manhattan itu juga mendesak agar undang-undang melarang “chokehold” yang digunakan seorang polisi dalam kematian pria kulit hitam lainnya, Eric Garner, pada 2014. Berikut adalah daftar wilayah yang dilanda kerusuhan demonstrasi kasus George Floyd hingga Sabtu (30/5/2020) siang Wib dikutip dari kompas.com antara lain: Atlanta dalam pidatonya, Bernice King, putri bungsu Martin Luther King Jr, memohon orang-orang pulang setelah lebih dari 1.000 demonstran memblokade lalu lintas dan jalan raya antarnegara bagian.  “Satu-satunya cara kita mendapatkan yang kita inginkan adalah tanpa kekerasan,” kata Bernice King. Mari kita lakukan ini tanpa kekerasan untuk menghadapi kejahatan zaman kita. Demonstrasi Atlanta berubah jadi kekacauan. Kantor media CNN dirusak massa dan satu mobil polisi dibakar. Polisi coba membubarkan massa, tetapi para demonstran terus melemparkan botol ke petugas.

2. Minneapolis Ratusan pengunjuk rasa melanggar jam malam virus corona pukul 20.00 wib. Detroit Ratusan demonstran yang bergabung dengan gerakan “March Against Police Brutality” di luar Kantor Keselamatan Publik Detroit. Banyak yang meneriakkan, “Tanpa keadlilan, tidak ada perdamaian.” Beberapa membawa poster bertuliskan, “Akhiri kebrutalan polisi”, dan “Aku tidak akan berhenti berteriak sampai semua orang bisa bernapas.” Denver Di Denver, terjadi demonstrasi hari kedua, dengan ratusan orang berbaris menuju pusat kota menuntut keadilan bagi Floyd. Pada Kamis malam, polisi Denver menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan massa. Ada 13 penangkapan terkait aksi tersebut.

Sedangkan dari Houston ratusan orang berkumpul pada Jumat dalam sebuah protes yang digelar oleh kelompok Black Lives Matter di Balai Kota. Kerumunan lalu meluas ke Insterstate 45 dekat pusat kota. Massa meneriakkan, “Aku tidak bisa bernapas”, dan “Tanpa keadilan, tidak ada perdamaian.”

Louisville Setelah semalam suntuk terjadi kericuhan dan setidaknya tujuh orang ditembak, polisi di kota Kentucky bersiap menghadapi lebih banyak demonstran. Massa akan memprotes kematian Floyd.

Dari New York City sesuai dilansir dari CBS News, kerumunan besar turun di sepanjang jalan di New York City pada Jumat (29/5/2020). Kerumunan massa itu ikut memprotes kematian George Floyd. Beberapa pengunjuk rasa ditangkap di Foley Square dan di jembatan Brooklyn karena menghalangi lalu lintas dan perilaku mereka yang tidak bisa diatur.

Wali Kota New York City Bill de Blasio mengirim pesan kepada para pengunjuk rasa, memohon agar mereka memprotes secara damai, serta berhati-hati dengan Covid-19 dan tetap melakukan social distancing, juga menjaga kebersihan. Dia juga mendesak mereka untuk menghormati polisi dan mengarahkan kemarahan kepada para pemimpin, bukan pada polisi yang melakukan pekerjaan.

Di San Jose para demonstran dengan isu yang sama menutup jalan raya di San Jose selama lebih dari satu jam. Para demonstran yang terdiri dari para aktivis di San Jose melakukan protes atas kematian George Floyd. Mereka menutup jalan raya San Jose 101 di dua arah lebih dari satu jam pada Jumat (19/5/2020). Sekitar 100 pengunjuk rasa memblokade semua ruas jalan di jalan raya dekat akses bebas masuk Santa Clara Street sekitar pukul 15.00.

Akibat demo yang meluas disejumlah wilayah di Amerika, kondisi jalan dan alu lintas mengakibatkan banyak kemacetan. Sejumlah warga berharap kondisi segera pulih, dan hentikan kekerasan. (KRO/RD/Kmps)