SPBU Lubuk Sakat Perhentian Raja Kampar Diduga Jual BBM Subsidi

777

RADARINDO.co.id – Kampar : Puluhan mobil dan truk nampak antri mengisi bahan bakar minyak di SPBU lubuk sakat. Dimana mobil-mobil yang nampak antri tersebut sebahagian besar adalah truk pengangkut batu bara. Puluhan truk tersebut antri mengisi bahan bakar bio solar (bersubsidi), Senin (26/09/2022).

Melubernya truk pengangkut batu bara antri di SPBU No.14 284 XXX Lubuk Sakat kecamatan Perhentian Raja kabupaten Kampar.

Hal ini yang menjadi tanda tanya masyarakat, Seharusnya truck pengangkut batu bara tidak berhak dalam menggunakan BBM subsidi melainkan BBM industri.

Baca Juga : PTPN III Produksi Minyak Goreng Kemasan Rakyat “Minyakita”

Celah inilah yang dimanfaatkan oleh pihak pihak tertentu sebagai celah bermain mata, baik antara pengelola SPBU ataupun antara operator dengan pengusaha.

Perbedaan harga yang cukup signifikan inilah yang telah menjadikan kebocoran kebocoran BBM subsidi. Banyak pihak pihak yang tidak berhak namun mereka bisa menggunakan dengan bermacam trik tersendiri.

Hasil pantauan awak media, puluhan mobil dan truk nampak antri mengisi bahan bakar minyak di SPBU lubuk sakat. Dimana mobil mobil yang nampak antri tersebut sebahagian besar adalah truk pengangkut batu bara.

Puluhan truk tersebut antri mengisi bahan bakar bio solar BBM (Bersubsidi). Salah satu yang diperoleh informasi di lapangan oleh awak media bahwa operator mendapat bagian agar mobil truk pengangkut batu bara bisa mengisi BBM.

Hampir tiap mobil truk Batu Bara bisa mengisi BBM bio solar disini.Bahkan antrian truk batu bara tersebut selalu meluber kejalan. Mereka seperti kompak dalam mengisi Bio solar.

Akibat antrian tersebut banyak mobil lain,baik pribadi maupun truk sembako yang tidak bisa mengisi bio solar karen truk tersebut saat antri saja hampir seratus unit.

Menurut informasi para supir truk tersebut memberikan bagian buat operator. Sehingga operator seakan akan lebih mengutamakan truk batu bara dari pada yang lain. Keluhan ini sering di dengar dari para sopir yang tak bisa lagi mengisi bio solar.

Seharusnya tugas dalam pengawasan di setiap SPBU yang menyebabkan kebocoran BBM bersubsidi adalah tugas utama dari pertamina. Namun hingga kini peran tersebut nampak tidak dijalankan oleh pertamina sehingga tujuan dari pemerintah agar BBM subsidi dapat dinikmati oleh mereka yang berhak tidak tercapai.

Salah satu yang diperoleh informasi di lapangan oleh awak media, salah seorang supir warga Medan yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa, operator mendapat bagian agar mobil truk pengangkut batu bara bisa mengisi BBM.

“Hampir tiap mobil truk batu bara bisa mengisi BBM bio solar disini. Bahkan antrian truk batu bara tersebut selalu meluber kejalan. Mereka seperti kompak dalam mengisi Bio solar,” katanya.

Akibat antrian tersebut banyak mobil lain, baik pribadi maupun truk sembako yang tidak bisa mengisi bio solar karena truk tersebut saat antrian saja sudah hampir seratus unit kendaraan.

Menurut informasi para supir truk tersebut memberikan bagian buat operator. Sehingga operator seakan akan lebih mengutamakan truk batu bara dari pada yang lain.

“Keluhan ini sering didengar dari para supir yang tak bisa lagi mengisi bio solar”, ujarnya lagi.

Saat awak media mencoba menanyakan hal tersebut pada pengawas SPBU 14. 284.XXX tapi info yang diperoleh pengawas tidak ada ditempat.

Awak media juga mencoba mengkonfirmasi hal tersebut pada pihak pertamina Raden Tri Wahyu Atmojo selaku pengawas melalui Whatsapp tapi hingga berita ini naik belum dapat jawaban.

Seharusnya tugas dalam pengawasan di setiap SPBU yang menyebabkan kebocoran BBM bersubsidi adalah tugas utama dari pertamina.Namun hingga kini peran tersebut nampak tidak dijalankan oleh pertamina sehingga tujuan dari pemerintah agar BBM subsidi dapat dinikmati oleh mereka yang berhak tidak tercapai.

Apalagi hal tersebut juga ditegaskan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati yakni sesuai undang undang truk batu bara tidak diperbolehkan mengisi solar bersubsidi yang ada di seluruh Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU).

Baca Juga : Pangdam I/BB Pimpin Upacara Pemberangkatan Satgas Pamtas Yonif 132/BS Sektor Utara RI-PNG 2022

Karena mobil truk pengangkut batu bara itu merupakan industri besar yang tidak menerima subsidi solar dari pemerintah atau tidak boleh memakai BBM subsidi.

Aturan jelas dan tegas, Truk batu bara tidak boleh membeli solar subsidi, harus pakai solar industri. Pemilik maupun pengelola SPBU, diminta tidak boleh lagi mengisi BBM subsidi ke truk pengangkut batu bara.

Banyak aturan yang tegas telah dibuat pemerintah soal penyaluran BBM bersubsidi. Baik permen maupun edaran dari Dirjen. tapi pihak pertamina seakan enggan menerapkan aturan tersebut.

“Bahkan yang terjadi seperti bungkam dan tertutup atas semua bocoran yang ada,” (KRO/RD/RLS/TIM)