RADARINDO.co.id-Medan: Ketua Dewan Pengurus Daerah Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (DPD PITI) Sumatera Utara, Tan David Sulaiman (TDS) yang biasa disapa Ko David memiliki pandangan dan prinsip yang tidak sama dengan orang.
Baca juga : Antisipasi Gangguan Kamtibmas, Batalyon C Pelopor SAT Brimob Poldasu Patroli Malam
Pria berdarah Tionghoa bersuara keras dan lantang, dan tegas namun berhati dermawan ini nekat mengabdikan waktu, pikiran bahkan finansial demi umat melalui sedekah. Pria mualaf yang juga Ketua Dewan Pembina dan Penasehat Ikatan Wartawan Online Indonesia (DPW IWOI) Sumatera Utara ini, tidak jarang berseberangan prinsip dengan orang -orang terdekatnya.
Namun bagi dirinya, bersedekah tetap menjadi prioritas untuk bisa membantu anak yatim, fakir miskin dan kaum dhuafa. Hal ini dilakukan pria berhati dermawan beberapa tahun lalu sebelum ia (Ko David-Red) memeluk agama Islam.
Baginya bersedekah kepada orang lain bukan karena memiliki tujuan agar dikenal atau populer. Apalagi berkaitan dengan politik atau Pilkada maupun Polres. Pria berkata mata ini tidak mau mengaitkan urusan politik dengan ibadah, dan kemanusiaan.
“Bersedekah bukan karena politik atau partai tertentu, tapi sedekah murni untuk ibadah,” ujarnya kepada RADARINDO.CO.ID.
Lebihlanjut ia katakan, Sholat merupakan ibadah wajib yang sangat dicintai Allah SWT. Tapi ada ibadah lain yang lebih dicintai Allah SWT, yaitu bersedekah kepada saudara kita seperti anak yatim piatu, fakir miskin atau kaum dhuafa.
“Maka diantara Rezeki yang kita miliki terdapat hak orang lain yang harus kita berikan hak mereka,” ujar Ko David disela-sela pembagian sembako menyambut Gong Xi Fat Choi TIahun Baru Imlek, di sekretariat PITI di Medan, Jumat (09/02/2024) sore.
Bagi saya hidup itu sederhana, ujarnya lagi, dengan membantu orang lain maka kita sudah menjalankan perintah Allah SWT dan Rasulullah. Sejarah mencatat, Nabi Muhammad SAW bersama istrinya adalah saudagar atau pedagang. Secara finansial sudah cukup.
Tapi Rasulullah tidak terus menumpuk-numpuk harta.Tapi harta Rasullah itu selalu dibelanjakan selain diberikan kepada anak yatim, fakir miskin atau dhuafa bahkan perjuangan di jalan Allah.
“Ada salah satu pejabat yang kaya raya dan uangnya banyak hingga ratusan miliar bahkan triliunan rupiah. Tapi pernahkah mereka memikirkan nasib umat atau anak bangsa,” ujarnya Ko David dengan nada bertanya yang didampingi Ketua IWOI Sumut, Ratno SH, MM, dan Ketua Koperasi IWOI Berkah Sejahtera, Dedy Rizaldi dan Poppy serta sejumlah Laskar PITI lainnya.
Baca juga : Batalyon B Pelopor SAT Brimob Poldasu Patroli SAR Antisipasi Bencana Alam
Ketika dimintai bantuan untuk anak yatim dan fakir miskin termasuk pembangunan Masjid, hanya diberi Rp50 ribu atau Rp100 ribu saja. Padahal uangnya ia seorang penjahat kaya raya.
Seiring berjalannya waktu sang pejabat yang pelit alias kikir bin medit tadi itu pun dipanggil KPK. Berita di media mencantumkan nama dan gambarnya besar -besar. Itulah nasib orang pelit, dengan mudahnya Allah menurunkan masalah.
“Ternyata ia seorang oknum penjahat yang tega merampas uang rakyat selama bertahun-tahun. Akhirnya keluarga ikut menanggung malu, karena ditangkap dan hartanya juga disita aparat penegak hukum untuk negara,” ujarnya.
“Kita diperintahkan untuk mengimbangi perbuatan buruk dengan kebaikan. Manusia bukan mahluk sempurna tentu pernah berbuat salah atau banyak kesilapan. Kita harus cerdas memahami hal itu,” sambungnya lagi.
“Prinsif saya jadi orang kaya jangan, tapi miskin hindari. Semoga sedekah ini dapat bermanfaat dan dapat meringankan beban hidup saudara kita. Semangat terus bekerja mencari rezeki dan tapi sholat lupa dikerjakan,” ujar Ko David.
Sebelumnya, momen menyambut Gong Xi Fat Choi atau tahun baru Imlek. Ketua PITI Sumut memberikan bantuan sembako gratis sebanyak 300 paket. Bantuan ini diberikan diutamakan kepada warga Keturunan Tionghoa yang merayakan tahun baru Imlek.
PITI Sumut telah mengagenda peristiwa penting peduli umat, sejak beberapa tahun lalu. Bantuan sembako gratis seperti beras, gula, minyak goreng, telor, nasi, kue- kue, minum vitamin dan kesehatan, susu balita. Termasuk pakaian muslim untuk ibadah seperti peci atau lobey, sajadah, Alquran dan buku panduan sholat, termasuk kursi roda dan lain-lain.
Ketua PITI Sumut, Tan David Sulaiman (TDS) memberikan bantuan sembako gratis setiap hari Jumat dan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) maupun peringatan Hari Besar Nasional (HBN). Sedekah ini diberikan bagi warga yang kurang mampu seperti anak yatim.
Tahun 2023 PITI mencatat bantuan -bantuan yang diberikan kepada anak yatim, kaum dhuafa, fakir miskin, para abang becak, supir grab, dan masyarakat lainnya total lebih kurang 20.000 paket. Semoga bermanfaat, Aamiin Yaa Rob… (KRO/RD/TIM)