RADARINDO.co.id – PALEMBANG : Seorang pria asal Palembang, Sumatera Selatan bernama Pramos (41), melakukan penikaman terhadap Ahmad Yoga Maydiko (33), yang merupakan teman kerjanya sebagai honorer di salah satu instansi Pemrov Sumatera Selatan (Sumsel).
Pelaku mengaku, aksi kejinya itu dilakukan lantaran kesal terhadap korban yang kerap menggoda istrinya dengan mengirim pesan maupun video mesum.
Kapolsek Ilir Timur I, Palembang, Kompol Deni Triana mengatakan, pelaku dan korban merupakan teman satu kantor sebagai honorer di salah satu dinas pemerintahan. Pelaku tak terima dan merasa kesal kepada korban yang kerap menggoda istrinya.
Dijelaskan Deni, peristiwa ini berawal sekitar pukul 11.00 WIB, pelaku saat itu mengetahui jika korban kembali menggoda istrinya. Padahal sebelumnya pelaku sudah dua kali memperingatkan korban untuk menghentikan ulahnya.
“Dari keterangan pelaku, dia sudah dua kali minta maaf kepada korban dan memintanya untuk tidak mengulangi, tapi ternyata masih dilakukan. Puncaknya korban kesal dan pulang ke rumah untuk mengambil pisau, dan kembali ke kantor mencari korban,” katanya, dikutip dari Okezone, Rabu (22/4).
Saat tiba di kantor sekitar pukul 12.00 WIB, pelaku terlebih dahulu mengintai keberadaan korban melalui kamera CCTV. Saat kantor telah sepi, pelaku langsung menemui korban. Saat itu, keduanya sempat terlibat cekcok mulut. “Tersangka yang emosi langsung menusukkan pisau yang dibawanya ke perut korban. Melihat korban terjatuh, pelaku kembali menghujamkan tusukan kepada korban hingga empat kali,” katanya.
Menurut Deni, usai melakukan perbuatannya, pelaku yang tercatat sebagai warga Jalan Swakarya 2, Kelurahan Demang Lebar Daun, Kecamatan IB I ini, menyerahkan diri ke polisi. Sementara korban sebelumnya sempat dibawa ke Rumah Sakit RK Charitas Palembang untuk mendapatkan pertolongan medis, namun akhirnya meninggal dunia.
“Pelaku saat ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut, dan akan dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana,” katanya.
Saat dikonfirmasi terpisah, Pramos mengaku nekat membunuh karena kesal dan dan khilaf atas tindakan yang telah dilakukan korban. Menurutnya, korban kerap menggoda istrinya dengan mengirimkan chat maupun video mesum melalui Whatsapp sejak Desember 2019.
“Saya sudah dua kali menemui korban meminta maaf dan memohon agar jangan menggoda istri saya, tapi korban justru bilang susah karena satu kantor,” katanya.
Saat kejadian katanya, korban masih saja menggoda istrinya. Sehingga dirinya pulang untuk mengambil pisau dan kembali ke kantor untuk mencari korban. “Saya sudah kesal, jadi langsung saja saya tusuk perutnya. Saat dia (korban) jatuh saya tusuk lagi di perut dan punggungnya,” katanya. (KRO/RD/Okz)