RADARINDO.co.id-Jakarta:e
Sorang wanita sebut saja namanya Santi (bukan nama sebenarnya), menceritakan perjalanan kisah rumahtangganya. Menurut Santi, suaminya sebut saja namanya Kawi (bukan nama sebenarnya), memiliki kelainan s3ks.
Santi menuturkan, suaminya baru akan bisa terpuaskan secara berahi jika sudah melihat istri sendiri melakukan hubungan badan dengan pria lain. Tentu saja, hal menyimpang suaminya itu membuat Santi merasa risih.
Santi menceritakan, semula Kawi tampak sebagai suami normal. Hingga suatu ketika, Kawi mengajak Santi ke sebuah hotel berbintang dengan alasan ingin pijat di tempat eksklusif.
“Aku yo gelem ae. Sopo sing gak gelem pijet, nok hotel sisan. Gak kepikiran blas, wong sing ngajak bojo dewe (Aku ya mau saja. Siapa yang tak mau pijat, di hotel pula. Sama sekali tak berprasangka buruk karena yang mengajak suami sendiri),” tutur Santi di Surabaya, dilansir dari jpnn.com, baru-baru ini.
Sesampainya di hotel, Kawi langsung check-in dan meminta Santi untuk tiduran di kasur dalam kamar hotel. Namun, Santi mulai mencium gelagat tak beres.
“Aku mulai curiga, pijet kok nok kamar hotel. Laopo gak nok omah wae, gak atik bayar (pijat kok di kamar hotel. Kenapa tidak di rumah saja, tak bayar pula),” ucap Santi.
Tanpa sepengetahuan Santi, tiba-tiba ada ketukan dari pintu kamar hotel. Ternyata, yang datang adalah seorang laki-laki. Meski bingung, Santi mencoba untuk tenang dan berpikir positif. Namun, tiba-tiba suaminya meminta Santi untuk membuka pakaiannya dan menyisahkan celana dalam serta bra saja.
Santi pun menuruti kemauan suaminya dengan membuka pakaiannya. Melihat Santi nyaris tanpa busana, pria yang disebut oleh Kawi sebagai tukang pijat itu, langsung beraksi.
Pria itu mulai menyentuh tubuh Santi. Sedangkan Kawi duduk sembari mengamati tubuh istrinya disentuh pria lain. “Tiba-tiba suami saya minta saya melepas semua baju (bra dan celana dalam). Alasannya biar saya digauli oleh tukang pijit itu. Gendeng gak?,” ungkapnya.
Sontak, permintaan Kawi tersebut langsung ditolak Santi lantaran merasa malu dan berat hati. Namun, karena suaminya memaksa, Santi pun menuruti permintaan Kawi. “Yo opo maneh (Mau bagaimana lagi),” kata Santi dengan nada pasrah.
Saat Kawi pergi ke toilet, Santi pun mengambil kesempatan untuk bertanya kepada pria tersebut. Betapa terkejutnya Santi mendengar jawaban dari pria “tukang pijat” itu. “Tukang pijete ternyata gigolo sing disewo (gigolo yang disewa),” tutur Santi mengenang pengalamannya.
Sadar bahwa suaminya bukan pria normal, Santi langsung memutuskan mengakhiri biduk rumahtangganya. “Buyar-buyar, wis. Nggarai duso ae (Bubar sudah. Bikin dosa saja),” kata Santi. (KRO/RD/Jpnn/win)