Warga Denmark Bakar Al Qur’an, Ini Kata Pihak Gereja Ortodoks

239

RADARINDO.co.id : Gereja Ortodoks di Rusia melabeli pembakaran Al Qur’an di Swedia sebagai bentuk vandalisme yang tidak bisa diterima. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Departemen Sinode untuk Hubungan Gereja dengan Masyarakat dan Media Patriarkat Moskow, Vladimir Legoyda.

Baca juga : Dijodohkan, 10 Pasang Santri Langsungkan Nikah Massal

Legoyda menjelaskan, perjuangan politik seseorang tidak boleh melintasi batas kemanusiaan dan menyinggung hal-hal suci keagamaan.

“Pembakaran Al Qur’an di dekat kedutaan Turki di Swedia adalah tindakan vandalisme yang tidak dapat diterima. Seseorang tidak boleh meludahi sesuatu yang sakral bagi orang lain. Sebagai bagian dari perjuangan politik, seseorang tidak boleh melewati batas kemanusian dan menodai hal-hal suci,” ujar Legoyda seperti dilansir dari cnbc, Selasa (24/1/2023).

Baca juga : Diduga Lecehkan Wanita Saat Umroh, WNI Asal Sulsel Ditahan

Komunitas Muslim di Rusia sebelumnya juga mengutuk pembakaran tersebut. Seperti diketahui, pembakaran kitab suci Al Qur’an terjadi, Sabtu (21/1/2023), dilakukan oleh Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras. Paludan juga mengkritik NATO, Turki, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (KRO/RD/CNBC)