RADARINDO.co.id-Medan: Pemberitaan di media online secara sepihak terkait dua bocah yang tenggelam di kolam di belakang arena pasar malam di Jln Abdul Haris Nasution, Rabu (17/05/2023) pukul 17.00 Wib, membuat gerah orang tua korban angkat bicara.
Ia tak ingin bepergian anaknya dijadikan komunitas publik bagi orang -orang yang tidak bertanggung jawab. Menurutnya, ketentuan Allah SWT atas takdir yang terjadi kepada setiap manusia pasti ada hikmah besar dibalik setiap musibah.
Baca juga : Ketua Umum DPP IWO Indonesia : UKW Bukanlah Syarat Seseorang Jadi Wartawan
“Saya sebagai orang tua tidak mau menyalahkan siapa pun. Kami sudah ikhlas atas kepergiannya kamipun pun tak mau menerima musibah ini tapi mungkin sudah menjadi ketentuan dari Allah SWT. Manusia hanya bisa berencana dan takdir hanya Allah yang menentukan”, ujar orangtua korban kepada wartawan.
“Jadi saya sudah membuat pernyataan tertulis,” lanjut orangtua korban Kombang Batubara dan istri sembari menujukkan surat yang ditulis tangan, tertanggal 18 Mei 2023.
“Agar tidak ada lagi orang yang memancing di air keruh dan mencari keuntungan pribadi atas musibah anak kami. Kami ikhlas kepergian anak kami, jangan bikin berita fitnah”, ujar orangtua korban.
Menurutnya 2 hari sebelum kejadian anaknya itu sudah ada menunjukkan tanda tanda kepada kami kalau dia sudah mau pergi, kejadian itu sekira pukul 17.00 Wib saat hujan lebat sebelum Wahana permainan dibuka. Karena biasanya mereka buka permainan habis Magrib tapi pada saat itu karyawan Wahana sedang bersih bersih sekira pukul 18. 00 Wib.
Sehingga mereka sempat melihat kejadian saat ada yang berteriak minta tolong lalu mereka membantu mencari dan menemukan korban. Sejumlah saksi juga melihat, bahwa karyawan dan masyarakat langsung melompat ke kolam karena ikut prihatin dan membantu mengangkat korban dari kolam.
Selain itu, orangtua korban sungguh sangat menyesalkan adanya media online yang memberitakan dan menyalahkan orang lain secara sepihak tanpa konfirmasi kepada keluarga korban, maupun kepada Wahana.
“Berita itu idealnya harus konfirmasi kepada orang tua korban dan pemilik pasar malam. Agar informasi itu akurat dan berimbang, untuk tidak menimbulkan berita fitnah. Karena diduga ada oknum -oknum tertentu yang sengaja menebarkan fitnah”, ujar Holmes dan rekan rekannya salah seorang warga yang kebetulan melihat kejadian itu.
Sementara itu, tempat tenggelamnya korban itu diseberang dan diluar arena permainan, karena pengelola menyewa tanah tersebut sudah ada kolamnya dan kolam itu selama ini bebas tempat masyarakat setempat mancing. Karena kolam diseberang dan disitu terdapat banyak rumah penduduk dan jalan umum masyarakat dari belakang.
Sejumlah pihak menyesalkan pemberitaan disalah satu media online. Berita tanpa konfirmasi yang dilakukan secara sepihak menyebutkan di lokasi pasar malam yang terletak di Jl. A.H.Nasution Kel. Pangkalan Mansyur Kec. Medan Johor Kota Medan tepatnya di depan Metrolink telah merenggut nyawa seorang anak bernama Nur Maiyah Batubara, umur 11 tahun warga Gg. Imam Kel. Karang Rejo Kecamatan Medan Baru pelajar Kls IV Sekolah Dasar.
Pasar malam tersebut disebut sebut milik seorang tokoh pemuda bernama Chandra Lingga telah buka lebih kurang sebulan yang lalu, didalam pasar malam terdapat tempat makanan, wahana permainan serta sebuah kolam tempat 4 unit sepeda air dengan kedalaman lebih kurang 1,2 meter.
Disebutkan dalam berita, Rabu tanggal 17 Mei 2023 pukul 17.30 Wib Nur Maiyah masih kecil bersama rekan- rekannya datang ke kolam pasar malam milik Chandra Lingga yang mudah dimasuki secara bebas dari jalan arah seberang wahana permainan.
Ketika mereka baru mandi mandi namun tidak berapa lama kemudian terdengar teriakan rekan rekan almarhum “tenggelam…tenggelam…”. Pak Zainuddin, 70 tahun yang tinggal berdekatan dengan kolam langsung datang melihat dan melakukan penyelamatan dibantu warga lainnya membawa ke Rumah Sakit Mitra Sejati, namun nyawa Nur Maiyah kecil sudah tidak tertolong lagi.
Pak Zainuddin sempat melarang Nur Maiyah dan teman temannya untuk mandi mandi di kolam itu ”anak -anak itu datang kira kira jam 5 sore langsung mandi mandi, dikarenakan hari sudah hujan, kularang, ku suruh pulang orang itu, ku tengok memang orang itu pulang, tapi tengah enam mereka datang lagi mandi mandi lagi, disitulah kejadiannya,” kata pak Zainuddin sedih.
Baca juga : Wali Kota Padang Sidempuan Lepas Kafilah Peserta STQH Ke-18 Tingkat Provsu
Sementara itu, Chandra Lingga penyewa area hiburan yang juga Pemimpin Umum RADARINDO.co.id GROUP KORAN RADAR membantah isi pemberitaan yang dinilai secara sepihak karena tanpa konfirmasi.
“Pemberitaan secara sepihak tanpa konfirmasi tidak sesuai undang-undang pokok pers nomor 40 tahun 1999 dan kode etik jurnalistik,” ujar Chandra Lingga yang juga Dewan Pembina Ikatan Wartawan Online Indonesia (DPW IWO Indonesia).
Tidak hanya itu, Chandra Lingga sebagai Pemimpin Umum KORAN RADAR GROUP didampingi Pemimpin Redaksi Ratno SH, MM mengatakan akan menggunakan dan menyampaikan Jawab dan Hak Koreksi kepada media yang upload berita secara sepihak dan tidak ada konfirmasi. (KRO/RD/TIM)