RADARINDO.co.id-Medan: Himpunan Pemuda Pemudi Gang Bali (HIPAB) Medan mengadakan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, yang diadakan dihalaman kediaman salah satu warga di Jln Sakti Lubis Gg Bali No. 63 Medan, Jumat (28/10/2022).
Keluarga besar HIPAB bersama warga tampak berduyung-duyung menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H/2022.
Baca juga : Ratusan Warga Hadiri Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1444 H di Masjid Ubuddiyah Batangkuis
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diprakarsai HIPAB dirangkai dengan pemberian santunan kepada 25 anak yatim piatu, serta beras.
Dikesempatan yang sama, Ustadz Zainul Akmal S.PdI mengajak semua jamaah dapat memaknai dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H / tahun 2022.
Nabi Muhammad merupakan sosok yang layak diteladai umat Islam khususnya. Bahkan tidak sedikit orang non Muslim mengagumi Nabi Muhammad SAW sebagai orang yang jujur dan amanah.
“Kita juga perlu meneladani kisah hidup dan sunah-sunah Nabi Muhammad SAW”, ujar Ustadz Zainul Akmal.
Maulid Nabi sudah dilakukan oleh masyarakat Muslim sejak tahun kedua hijriah. Catatan tersebut merujuk pada Nuruddin Ali dalam kitabnya Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa.
Dalam catatan dijelaskan bahwa seorang bernama Khaizuran (170 H/786 M) yang merupakan ibu dari Amirul Mukminin Musa al-Hadi dan al-Rasyid datang ke Madinah dan memerintahkan penduduk mengadakan perayaan kelahiran Nabi Muhammad di Masjid Nabawi.
Dari Madinah, Khaizuran juga menyambangi Makkah dan melakukan perintah yang sama kepada penduduk Makkah untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad.
Jika di Madinah bertempat di masjid, Khaizuran memerintahkan kepada penduduk Makkah untuk merayakan Maulid di rumah-rumah mereka.
Nabi Muhammad SAW diyakini lahir pada 12 Rabiul Awwal Tahun Gajah. Kini, momen kelahiran Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awwal diperingati oleh Muslim di seluruh dunia dengan perayaan Maulid.
Baca juga : Jelang Pilkades Serentak, Bupati Zahir Berpesan Jaga Kondusifitas
Nabi Muhammad SAW lahir dalam keadaan yatim. Dua bulan Aminah mengadung Nabi Muhammad SAW, ayahnya meninggal dunia.
Nabi Muhammad SAW juga harus kehilangan ibunya saat usia 6 tahun. Dua tahun kemudian, kakeknya, Abdul Muthalib juga meninggal dunia.
Nabi Muhammad kemudian dijaga oleh pamannya, Abu Thalib, hingga dewasa. Sejak kecil, orang Mekkah menghormati Nabi Muhammad karena sifat kejujurannya.
Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang digagasi pengurus HIPAB berlangsung secara sederhana namun penuh hikmat. (KRO/RD/TIM)