RADARINDO.co.id-Medan: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta segera mengusut PT. MAS terkait mengadakan kegiatan Bimtek se-Kabupaten Deli Serdang.
Forum Pemuda Mahasiswa (FPM) menuding kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) dilaksanakan PT. MAS kepada seluruh desa di Kabupaten Deli Serdang, layak mendapat appresiasi Aparat Penegak Hukum (APH) terindikasi berbau KKN.
Disebutkanya, kegiatan yang diselenggarakan selama 3 hari dari tanggal 27 sampai 30 November 2022 diadakan di hotel Redisson dan hotel Maradhika di Medan diduga tidak memiliki dasar hukum.
Baca juga : Bantah Lakukan Penganiayaan, David Roni dan Habiburrahman Laporkan K ke Polisi
Dijelaskan sumber lain menjelaskan, bahwa alokasi dana Bimtek diduga tidak ada, baik di ADD maupun DD. Sehingga patut dipertanyakan
Forum Pemuda Mahasiswa Sumatera Utara mengatakan mereka menduga panitia pelaksanaan menggunakan lembaga yang tidak relevan sesuai dengan surat edaran Mendagri terkait lembaga Bimtek.
“Materi yang ditawarkan tidak urgen seperti halnya dengan pemateri dan kemenaker yang kami nilai sama sekali tidak ada relevansinya dengan tema dan tujuan kegiatan,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (02/12/2022).
Forum Pemuda Mahasiswa Sumatera Utara juga menduga pihak hotel bersekongkol dengan pihak lembaga terkait biaya yang dikeluarkan.
Demikian disampaikan dalam orasi unjuk rasa mereka yang digelar di depan hotel Maradhika Jln Dr Mansyur Setiabudi, Medan. Selian itu, mereka yang menggelar aksi damai mengatakan, “Mengapa Bimtek Deli Serdang dilaksanakan di hotel-hotel yang ada di Medan kenapa nggak di Deli Serdang saja adapun anggaran yang dikeluarkan dari peserta Bimtek tersebut yaitu Rp5 juta untuk satu peserta dari 340 peserta dari keseluruhan 380 desa yang ada di seluruh kabupaten Deli Serdang jadi nilai keseluruhan sebesar Rp1,7 miliar,” tegasnya.
Mereka jug mengingat besarnya dana yang dikeluarkan oleh desa dan adanya dugaan terjadinya mark up pada kegiatan tersebut. Forum Pemuda dan Mahasiswa Sumut mempertanyakan perihal kegiatan Bimtek tersebut yang menggunakan dana desa yang seharusnya diselenggarakan di satu tempat saja.
Baca juga : Kejari Pidie Jaya Tetapkan Mantan Direktur PDAM Tirta Krueng Meureudu Jadi Tersangka Korupsi
“Patut dipertanyakan kenapa harus PT. MAS yang menyelenggarakan kegiatan ini, yang seharusnya Lembaga yang patutnya mengadakan acara tersebut,” ungkapnya lagi.
Forum Pemuda mahasiswa Sumut menilai dan menduga Bintek yang dilaksanakan adalah bimtek abal-abal, ucap mahasiswa.
Apalagi ditambah dengan masukan dari peserta mengatakan untuk konsumsi sendiri dari hari pertama tidak sesuai apa yang diharapkan ditambah lagi dengan 1 kamar bagi 2 orang, dengan anggaran dana 5 juta/peserta dengan 340 dari 380 desa desa.
Diduga panitia pelaksana tidak becus dengan diselenggarakan Bimtek yang diadakan tersebut dan diduga ada bisnis pribadi yang menyangkut kegiatan ini, ungkap Forum Pemuda Mahasiswa Sumatera Utara. (KRO/RD/HD)