Tindakan Tegas Tembak Mati Begal Tuai Pro Kontra

233 views

RADARINDO.co.id – Medan : Tindakan tegas tembak mati pelaku begal yang digaungkan Walikota Medan, Bobby Nasution beberapa waktu lalu, menuai pro dan kontra. Salah satu yang mengkritik keras adalah kelompok aktivis Hak Asasi Manusia (HAM).

Baca juga : Kejagung Harapkan Airlangga Siap Diperiksa Terkait Dugaan Korupsi CPO

Pun demikian, sejumlah politikus dan masyarakat Kota Medan mendukung penuh pernyataan Walikota Medan Bobby Nasution untuk menembak mati pelaku begal.

Diketahui, pelaku begal belakangan ini marak di Kota Medan, Sumatera Utara.  Terbaru, satu pelaku begal ditembak mati oleh personil Polrestabes Medan. Dalam peristiwa itu, seorang pelaku berinisial BB alias Jarot melawan. Sehingga anggota polisi harus mengambil langkah tembak di tempat.


Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda menerangkan, peristiwa terjadi ketika polisi berupaya menangkap enam pelaku begal beraksi di Dear Beauty Salon di Jalan Flamboyan Raya, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan. Dalam peristiwa itu, seorang pelaku berinisial BB alias Jarot terpaksa ditembak lantaran berusaha melawan.

Sebelumnya, Walikota Medan Bobby Nasution berang dengan kejahatan begal yang kerap terjadi di wilayahnya. Dia meminta aparat penegak hukum bertindak tegas. Jika perlu, para begal tersebut ditembak mati.

Baca juga : Mimpi Naik Pesawat Dipercaya Pertanda Datang Rezeki

Politikus PDI-Perjuangan, Aria Bima sangat setuju dengan tindakan tembak mati pelaku begal di Medan, Sumatera Utara. Aria Bima mengatakan, tindakan itu tepat sebagai terapi kejut atau shock therapy untuk orang-orang yang berniat melakukan pembegalan.

“Tindakan tembak di tempat adalah langkah shock therapy untuk menjamin rasa aman dan melindungi warga masyarakat,” kata Aria, melansir tribunmedan.com, Sabtu (22/7/2023). Aria mengatakan, jika tak ada tindakan tegas tersebut, dikhawatirkan kejahatan begal semakin meluas dan pelaku tidak takut dengan ancaman hukuman yang ada. Oleh sebab itu, perlu dilakukan tindakan tegas dengan upaya tembak di tempat, agar pelaku begal berpikir ada kematian yang menunggu jika melakukan aksi tersebut. (KRO/RD/TRB)