RADARINDO.co.id – Medan : Diduga dipicu soal narkoba, dua kelompok pemuda di Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, terlibat bentrok. Peristiwa yang terjadi, Sabtu (26/4/2025) lalu itu, mengakibatkan dua orang terluka.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, keduanya berasal dari kelompok yang berbeda dan bukan korban begal seperti yang sempat ramai di media sosial.
Baca juga: Ops Brantas Jaya 2025, Polisi “Sikat” Premanisme
“Jadi positif mereka bukan korban begal tapi tawuran atau bentrok antara kelompok. Hasil penyelidikan, lokasi tawuran itu basis narkoba. Dugaan kami, pemicu tawuran masalah narkoba,” kata Gidion di Polrestabes Medan, Sabtu (10/5/2025).
Gidion menyebut, tiga hari setelah bentrokan atau tepatnya pada 29 April 2025, pihaknya menggelar operasi Gerebek Kampung Narkoba (GKN) di Jalan M Yusuf, Desa Percut. Dalam operasi tersebut, polisi menangkap tiga orang. “Ketiganya berinisial H, YS, dan MJJ dengan batang bukti 1,3 kg sabu,” sebutnya.
Dari pemeriksaan, H berperan sebagai pengedar yang memperoleh sabu dari MJJ. Sementara MJJ mendapat barang tersebut dari seorang pria berinisial J yang saat ini masih dalam pengejaran.
“Sementara YS sebagai perantara antara H dan MJJ. Nah, H ini mendapatkan 10 persen dari hasil penjualan sabu,” ucap Gidion.
Ketiga tersangka kini menjalani proses hukum di Satuan Narkoba Polrestabes Medan. Disamping itu, polisi juga tengah menangani kasus bentrokan yang melibatkan Salman dan Idris secara profesional.
Baca juga: Malas Gerak dan Banyak Gula Jadi Penyebab “Umur Pendek”
Sebelumnya, video yang menunjukkan Muhammad Salman tergeletak di rumah sakit sempat viral di media sosial. Dalam video tersebut, lengan kanan Salman diperban dan narasi menyebut, ia menjadi korban begal di Desa Percut. (KRO/RD/Komp)