RADARINDO.co.id – Doloksanggul : Stunting terjadi akibat gagal tumbuh kembang anak. Ada gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi.
Cara mengatasinya adalah harus ada kerjasama antara Dinas Kesehatan P2KB, Puskesmas, Bidan Desa (bides) dan Kepala Desa (kades) serta elemen masyarakat lainnya agar stunting secara bertahap menurun.
Baca juga : Walikota Padang Sidimpuan Tandatangani Prasasti Peresmian Masjid Tawwabin
Penegasan itu disampaikan Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor, SE dalam rapat terkait stunting di Mess Pemkab Humbahas Baktiraja, Minggu (05/3/2023) yang dihadiri anggota DPRD Humbahas Poltak Purba, Plt Kadis PMDP2A Parman Lumbangaol, ST, Plt Kadis Kesehatan P2KB dr Gunawan P Sinaga, Camat Baktiraja Sanggam Lumbangaol, Kepala UPT Puskesmas Baktiraja Lenni Gurning, dan lainnya.
Bupati Humbahas menjelaskan, petugas harus turun ke bawah, Bidan harus menjadi pioner memberikan pemahaman kepada masyarakat.
“Tugas utama kita adalah kita urus dulu stunting di Baktiraja ini. Harus ada koordinasi, petugas Puskesmas harus mendata ulang semua warga. Berikan sosialisasi supaya stunting tidak ada lagi di Baktiraja ini. Seharusnya tidak ada stunting di Baktiraja ini, akses sudah terpenuhi,” katanya.
Baca juga : Data BAPENAS, Kota Padang Sidimpuan Tak Masuk Daerah Kumuh
Bupati meminta untuk mengurus secara serius dan fokus terkait masalah stunting. Menurutnya, Bidan Desa serta Kepala Desa merupakan garda terdepan dan harus punya komitmen untuk bersinergi dalam rangka pengendalian dan penurunan angka stunting.
Sementara, anggota DPRD Humbahas, Poltak Purba mengatakan, penurunan angka stunting suatu hal penting untuk generasi kedepan.
“Program Pemerintah harus didukung masyarakat, ini demi kesehatan anak-anak yang masih balita. Dinas Kesehatan harus punya pengabdian yang luar biasa. Sehingga kasus stunting bisa secara bertahap menurun di Baktiraja demi kesehatan generasi kedepan,” ucapnya. (KRO/RD/RS)







